Ternyata Cin Su benar-benar mencium Xiao Fei. Tepat disaat Nai Te datang adegan itu sudah selesai, Nai Te melihat Xiao Fei hanya diam ia pun memutuskan ke penginapan. Selama perjalanan Xiao Fei terus memikirkan alasan apa yang membuat Cin Su menciumnya karena perasaan itu hanya perasaan anak kecil.
Saat Xiao Fei sedang menunggu Nai Te sedang check in hotel, tiba-tiba Cin Su duduk di samping Xiao Fei ternyata ia tinggal di hotel yang sama. Xiao Fei berkata mengapa ini terlalu kebetulan, Cin Su menjawab bahwa ini bukan kebetulan tapi jodoh. Cin Su juga bilang saat di taman tadi ia memiliki kesan yang mendalam dengan Xiao Fei. Xiao Fei bertanya apa alasan Cin Su tadi menciumnya, Cin Su menjawab enteng bahwa ia menyukai Xiao Fei. Ia juga berharap malam ini Xiao Fei bisa ke kamarnya seorang diri dan tidak usah memberitahu pacarnya. Xiao Fei benar-benar kaget dan takut apa yang Cin Su maksud. Saat Nai Te datang ia benar-benar ketakutan dan menarik Nai Te pergi.
Nai Te mengeluarkan kamera dan ingin foto berdua, tapi sayang roll film nya sudah habis. Xiao Fei berkata besok mereka akan membelinya. Tapi Nai Tebilang bahwa ini malam pertama mereka berarti moment penting, maka ia akan keluar untuk membelinya dan meminta Xiao Fei menunggunya. Saat Nai Te pergi Xiao Fei memandangi tempat tidur dan ia membayangkan hal romantis bersama Nai Te. Tiba-tiba lamunan Xiao Fei buyar, telpon hotel berbunyi dan anehnya itu adalah Cin Su.
Cin Su meminta tolong pada Xiao Fei untuk datang ke kamarnya karena adiknya sakit dan ia harus ke rumah sakit, Cin Su meminta tolong untuk menjaga adiknya selama ia pergi. Xiao Fei memang mendengar rintihan adiknya Cin Su, setelah ia di beritahu nomor kamar Cin Su ia pun langsung bergegas pergi dengan memberikan memo untuk Nai Te.
Saat Xiao Fei sampai di kamar Cin Su ia mencari-cari adik Cin Su tapi tidak menemukannya, Xiao Fei marah. Cin Su memberitahukan bahwa ia sengaja berbohong agar Xiao Fei mau datang ke kamarnya karena ia ingin meminta maaf atas kejadian di taman itu. Cin Su pun mengambil sebotol jus dari dalam kulkas dan memberikannya pada Xiao Fei. Cin Su berkata ini bentuk permintaan maafnya dan meminta Xiao Fei menerimanya. Xiao Fei pun luluh, ia menerima jus itu dan berkata ia harus segera ke kamar karena pacarnya telah menunggunya. Tapi Cin SU belum yakin Xiao Fei sudah memaafkannya bila belum di minum saat ini juga. Xiao Fei pun tanpa ragu meminumnya, Cin Su tersenyum penuh arti di baliknya.
Sedangkan Nai Te bingung mencari-cari keberadaan Xiao Fei, ia bertanya pada resepsionis dan berkeliling hotel tetap tidak menemukannya. Setelah meminum jus itu dalam hitungan detik Xiao Fei pun tak sadarkan diri, Cin Su tersenyum puas. Ia segera membawa Xiao Fei ke tempat tidur dan membuka seluruh pakaian Xiao Fei. Cin Su berkata dengan penuh kemenangan bahwa ia yang akan menggantikan posisi pacar Xiao Fei.
Nai Te memutuskan untuk kembali ke kamarnya, tapi ia kaget melihat adik Cin Su ada di kamarnya. Nai Te pun bertanya siapa yang menyuruhnya datang kesini. Anak itu berkata bahwa Xiao Fei lah yang menyuruhnya. Nai Te senang akhirnya ia bertanya di manakah Xiao Fei berada, anak kecil itu menyuruh Nai Te mendekat dan tiba-tiba seperti ada cahaya menyambar tubuh Nai Te, Nai Te pun roboh seketika.
Cin Su ternyata berfikir jahat dan ia pun akhirnya melampiaskan semua nafsunya pada Xiao Fei. Xiao Fei setengah sadar karena masih di bawah pengaruh obat yang di campur pada jus itu. Saat pagi hari Xiao Fei mulai sadar. Cin Su menyapanya dan berkata bahwa mereka semalam telah melakukannya, Xiao Fei sangat kaget mendengar perkataan Cin Su, di tambah lagi ia melihat Cin Su tidak memakai pakaian dan ia juga sudah berganti pakaian. Karena takut dan pikirannya kacau Xiao Fei pun kembali ke kamarnya.
Xiao Fei menemukan Nai Te tergeletak di lantai hotel, ia khawatir dan membangunkan Nai Te. Akhirnya Nai Te bangun, Xiao Fei bertanya mengapa Nai Te bisa tergeletak disini. Nai Te pun menceritakan awal kejadian tapi setelah ia pingsan ia tidak ingat apa-apa, ia hanya ingat tubuhnya seperti terkena aliran listrik. Nai Te terus meminta maaf karena membiarkan Xiao Fei semalaman di luar dan ia tidak mencarinya. Xiao Fei hanya terus diam, ia berkata pada Nai Te bahwa ia tidak marah dan minta untuk kembali kerumah. Dalam hati Xiao Fei berkata bahwa ia marah pada dirinya sendiri dan harusnya Nai Te yang marah pada Xiao Fei. Akhirnya Xiao Fei pergi mendahului Nai Te, sedangkan Nai Te melihat cincinnya berwarna. Ia berkata dalam hati bahwa Xiao Fei marah karena ialah yang merusak acara liburan ini.
Xiao Fei benar-benar stress atas kejadian kemarin dengan Cin Su. Ia tidak habis pikir mengapa hal seperti itu ia benar-benar tidak bisa mengingatnya sama sekali. Tiba-tiba Nai Te memanggilnya, dan memberikan kejutan untuk Xiao Fei agar marahnya hilang. Nai Te memberikan sebuah kotak musik yang berputar di dalam ada sepasang kekasih.
Tiba-tiba Xiao Fei mengingat saat ia dan Cin Su naik piring putar, saat ia dan Cin Su berciuman dan saat ia dan Cin Su dalam keadaan berdua di kamar.Hal itu membuatnya tambah depresi dan membanting kotak musik itu. Nai Te bingung mengapa Xiao Fei seperti itu padahal barang itu adalah barang yang ia inginkan selama ini. Ia bertanya pada Xiao Fei apa karena ia tidak menyukainya, Xiao Fei pun hanya menjawab ia butuh waktu sendiri.
Zhong Shi sedang melamun tiba-tiba Nai Te menghampirinya. Nai Te meminta tolong bagaimana caranya agar Xiao Fei kembali bahagia seperti biasanya. Zhong Shi berkata sinis buat apa Nai Te minta tolong padanya karena mereka adalah musuh. Tapi dalam batin Zhong Shi tidak tega melihat wajah Nai Te yang sangat mengkhawatirkan Xiao Fei. Akhirnya Zhong Shi berkata pada Nai Te, kadang untuk melihat orang yang kita sayang bahagia, kita harus membiarkannya sendiri dan menangis. Nai Te menjawab ia sudah berjanji pada Xiao Fei tidak akan membuatnya terluka dan menangis lagi. Zhong Shi pun menjawab tidak selamanya menangis itu karena terluka.
Lagi-lagi Nai Te memberi kejutan untuk Xiao Fei, ia menutup mata Xiao Fei setelah sampai ruang tamu ia pun membuka mata Xiao Fei. Ternyata itu adalah rangkaian foto-foto yang disusun dengan cantik. Xiao Fei mendekati foto-foto itu dan bertanya mengapa itu semua fotonya. Nai Te bilang bahwa kenangan Nai Te hanyalah Xiao Fei. Air mata Xiao Fei sudah tergenang di pelupuk matanya dan bertanya sekali lagi mengapa Nai Te sangat bnaik padanya. Nai Te menjawab itu karena ia adalah pacar sempurna Xiao Fei dan kini bila Xiao Fei ingin menangis maka menangis lah.
Xiao Fei semakin menangis karena ia tidak tega menceritakan bahwa ia telah tidur dengan pria lain sedangkan setiap Nai Te menginginkannya Xiao Fei selalu menolaknya. Tangis Xiao Fei makin pecah dan ia mendorong Nai Te menjauh darinya, ia meminta Nai Te untuk tidak memperlakukan dirinya dengan baik. Nai Te bertanya-tanya dalam hati apa yang sebenarnya terjadi pada Xiao Fei.
Di kantor Xiao Fei menyesal telah bersikap kasar pada Nai Te, tapi Nai Te tetap menganggap semalam tidak terjadi apa-apa. Nai Te malah menyiapkan es batu untuk mengompres mata Xiao Fei. Dengan penuh keyakinan Xiao Fei ingin bangkit demi Nai Te, ia akan mencoba melupakan semua kejadian bersama Cin Su. TIba-tiba Xiao Fei menabrak seseorang di depannya, dan lebih parahnya lagi orang itu adalah Cin Su. Xiao Fei dan Cin Su sama-sama kaget ternyata mereka bekerja di satu kantor. Xiao Fei menanyakan sekali lagi apakah mereka memang benar-benar melakukan itu. Cin Su menjawab dengan yakin bahwa itu semua benar. Xiao Fei langsung kabur, dari kejauhan Zhong Shi melihat Xiao Fei dengan lelaki itu dan bertanya Xiao Fei membicarakan hal apa karena terlihat sangat serius dan gugup. Xiao Fei berkata pada Zhong Shi bahwa itu teman kecil mereka Ciang Cin Su.
Zhong Shi tertawa dan meledek Xiao Fei bagaimana bisa ia lupa dengan wajah temannya sendiri. Lalu Zhong Shi mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah foto, karena kebetulan ia pernah bertemu dengan Ciang Cin Su asli. Sedangkan orang yang bicara dengan Xiao Fei tadi nama keluarganya bukan Ciang. Xiao Fei benar-benar tidak mengerti kalau ia salah mengenali orang tapi mengapa ia bisa tahu nama Xiao Fei dan sangat akrab dengannya. Xiao Fei berfikir ini benar-benar harus di urus.
Xiao Fei mencari-cari Cin Su, ternyata ia sedang di kelilingi teman-teman kantor yang lainnya. Xiao Fei berteriak dan marah meminta untuk semua orang meninggalkan ia dan Cin Su berdua. Saat semua pergi Xiao Fei bertanya siapakah Cin Su sebenarnya mengapa ia mengaku-ngaku sebagai Ciang Cin Su. Cin Su membenarkan bahwa ia di panggil dengan nama Cin Su.
Lalu Cin Su mengatakan bahwa malam itu Xiao Fei lah yang memintanya pertama kali. Cin Su merasa itu hal yang wajar bila keduanya sama-sama suka, tapi karena mereka telah berbuat jauh, mereka harus segera menjadi sepasang kekasih. Cin Su mengancam Xiao Fei agar segera putus dari Nai Te atau dia yang akan bicara menganai kejadian ini pada Nai Te. Xiao Fei berteriak bahwa semua itu tidak mungkin, tapi Cin Su malah meninggalkan Xiao Fei dan berkata menunggu kabar baik dari Xiao Fei.
Saat di kantor Cin Su memanggil Xiao Fei, tapi Xiao Fei terus menghindar. Lalu Cin Su menghadangnya dan memberikan sebuah bingkisan. Xiao Fei membukanya dan ia kaget karena itu adalah kotak musik yang sama dengan yang di berikan Nai Te, lalu tanpa berfikir lagi Xiao Fei menolaknya dan bilang bahwa pacarnya telah memberikan barang yang sama dengan ini. Xiao Fei hendak pergi tapi kali ini Cin Su menarik tangannya dan memepetnya ke tembok ia berkata bahwa ia akan memberitahukan pada Nai Te saat ini juga. Xiao Fei ingin pergi tapi tangannya di cengkram dengan erat, dari kejauhan Nai Te mendengar suara Xiao Fei dan ia memergoki Cin Su bertindak kasar pada Xiao Fei.
Nai Te mengancam Cin Su agar tidak mengganggu Xiao Fei lagi. Tapi dengan senyum liciknya Cin Su berkata waktu yang akan mengungkap segalanya dan memberikan Xiao Fei kotak musik yang ia tolak tadi. Di tempat lain Zhong Shi menghadang Cin Su dan bertanya mengapa ia mengancam Xiao Fei dan mengapa juga ia berbohong dengan mengaku-ngaku bahwa ia adalah teman kecil Xiao Fei. Cin Su menebak bahwa diam-diam Zhong Shi suka pada Xiao Fei dan itu berarti ia sama dengan Nai Te, mereka adalah musuh baginya. Cin Su menjawab bila suatu kebohongan berakhir bahagia itu tidak apa dan yang harus Zhong Shi ingat adalah Xiao Fei akan menjadi pacarnya, pacar Jiang Juni Shu. Ternyata nama teman kecil Xiao Fei memang hampir mirip Ciang Cin Su dengan Jiang Juni Shu.
Xiao Fei memutuskan untuk berbicara terus terang, Nai Te terkejut mendengarnya hingga mangkuk yang ia pegang terjatuh. Xiao Fei hanya bisa diam menahan tangis. Nai Te terlihat begitu terpukul ia bertanya apakah alasan Xiao Fei melakukan itu karena ia tidak memiliki kualifikasi sebagai kekasih yang baik, apa karena Xiao Fei lebih menyukai JunI Shu dibanding dirinya sehingga Xiao Fei bisa tidur dengan lelaki itu dan apakah Xiao Fei sudah tidak membutuhkannya lagi. Xiao Fei tidak bisa menjawab semua dan Nai Te pun mengartikan diam Xiao Fei ia pun meninggalkan Xiao Fei. Xiao Fei pun hanya bisa meneteskan air mata melihat kepergian Nai Te.
Nai Te bertemu dengan Lee Wu Wu dan menceritakan kejadian hari ini. Nai Te meminta Lee Wu Wu untuk mengambilnya kembali karena ia tidak ingin mengganggu Xiao Fei lagi. Lee Wu Wu bertanya apakah benar Nai Te telah siap untuk menyerah. Nai Te menjawab dengan pasti bahwa ia siap, Nai Te pun melepaskan cincin di jarinya dan membreikannya pada Lee Wu Wu. Nai Te berkata bila semua ini demi kebahagian Xiao Fei ia bersedia karena misinya telah gagal.
Pagi hari Xiao Fei terbangun dan memikirkan Nai Te apakah akan pulang. Tiba-tiba bel pintu berbunyi Xiao Dei sangat bahagia dan memanggil-manggil nama Nai Te. Setelah pintu terbuka Xiao Fei sama sekali tidak menyangka ternyata itu adalah Juni Shu.
Saat Xiao Fei sedang menunggu Nai Te sedang check in hotel, tiba-tiba Cin Su duduk di samping Xiao Fei ternyata ia tinggal di hotel yang sama. Xiao Fei berkata mengapa ini terlalu kebetulan, Cin Su menjawab bahwa ini bukan kebetulan tapi jodoh. Cin Su juga bilang saat di taman tadi ia memiliki kesan yang mendalam dengan Xiao Fei. Xiao Fei bertanya apa alasan Cin Su tadi menciumnya, Cin Su menjawab enteng bahwa ia menyukai Xiao Fei. Ia juga berharap malam ini Xiao Fei bisa ke kamarnya seorang diri dan tidak usah memberitahu pacarnya. Xiao Fei benar-benar kaget dan takut apa yang Cin Su maksud. Saat Nai Te datang ia benar-benar ketakutan dan menarik Nai Te pergi.
Nai Te mengeluarkan kamera dan ingin foto berdua, tapi sayang roll film nya sudah habis. Xiao Fei berkata besok mereka akan membelinya. Tapi Nai Tebilang bahwa ini malam pertama mereka berarti moment penting, maka ia akan keluar untuk membelinya dan meminta Xiao Fei menunggunya. Saat Nai Te pergi Xiao Fei memandangi tempat tidur dan ia membayangkan hal romantis bersama Nai Te. Tiba-tiba lamunan Xiao Fei buyar, telpon hotel berbunyi dan anehnya itu adalah Cin Su.
Cin Su meminta tolong pada Xiao Fei untuk datang ke kamarnya karena adiknya sakit dan ia harus ke rumah sakit, Cin Su meminta tolong untuk menjaga adiknya selama ia pergi. Xiao Fei memang mendengar rintihan adiknya Cin Su, setelah ia di beritahu nomor kamar Cin Su ia pun langsung bergegas pergi dengan memberikan memo untuk Nai Te.
Saat Xiao Fei sampai di kamar Cin Su ia mencari-cari adik Cin Su tapi tidak menemukannya, Xiao Fei marah. Cin Su memberitahukan bahwa ia sengaja berbohong agar Xiao Fei mau datang ke kamarnya karena ia ingin meminta maaf atas kejadian di taman itu. Cin Su pun mengambil sebotol jus dari dalam kulkas dan memberikannya pada Xiao Fei. Cin Su berkata ini bentuk permintaan maafnya dan meminta Xiao Fei menerimanya. Xiao Fei pun luluh, ia menerima jus itu dan berkata ia harus segera ke kamar karena pacarnya telah menunggunya. Tapi Cin SU belum yakin Xiao Fei sudah memaafkannya bila belum di minum saat ini juga. Xiao Fei pun tanpa ragu meminumnya, Cin Su tersenyum penuh arti di baliknya.
Sedangkan Nai Te bingung mencari-cari keberadaan Xiao Fei, ia bertanya pada resepsionis dan berkeliling hotel tetap tidak menemukannya. Setelah meminum jus itu dalam hitungan detik Xiao Fei pun tak sadarkan diri, Cin Su tersenyum puas. Ia segera membawa Xiao Fei ke tempat tidur dan membuka seluruh pakaian Xiao Fei. Cin Su berkata dengan penuh kemenangan bahwa ia yang akan menggantikan posisi pacar Xiao Fei.
Nai Te memutuskan untuk kembali ke kamarnya, tapi ia kaget melihat adik Cin Su ada di kamarnya. Nai Te pun bertanya siapa yang menyuruhnya datang kesini. Anak itu berkata bahwa Xiao Fei lah yang menyuruhnya. Nai Te senang akhirnya ia bertanya di manakah Xiao Fei berada, anak kecil itu menyuruh Nai Te mendekat dan tiba-tiba seperti ada cahaya menyambar tubuh Nai Te, Nai Te pun roboh seketika.
Cin Su ternyata berfikir jahat dan ia pun akhirnya melampiaskan semua nafsunya pada Xiao Fei. Xiao Fei setengah sadar karena masih di bawah pengaruh obat yang di campur pada jus itu. Saat pagi hari Xiao Fei mulai sadar. Cin Su menyapanya dan berkata bahwa mereka semalam telah melakukannya, Xiao Fei sangat kaget mendengar perkataan Cin Su, di tambah lagi ia melihat Cin Su tidak memakai pakaian dan ia juga sudah berganti pakaian. Karena takut dan pikirannya kacau Xiao Fei pun kembali ke kamarnya.
Xiao Fei menemukan Nai Te tergeletak di lantai hotel, ia khawatir dan membangunkan Nai Te. Akhirnya Nai Te bangun, Xiao Fei bertanya mengapa Nai Te bisa tergeletak disini. Nai Te pun menceritakan awal kejadian tapi setelah ia pingsan ia tidak ingat apa-apa, ia hanya ingat tubuhnya seperti terkena aliran listrik. Nai Te terus meminta maaf karena membiarkan Xiao Fei semalaman di luar dan ia tidak mencarinya. Xiao Fei hanya terus diam, ia berkata pada Nai Te bahwa ia tidak marah dan minta untuk kembali kerumah. Dalam hati Xiao Fei berkata bahwa ia marah pada dirinya sendiri dan harusnya Nai Te yang marah pada Xiao Fei. Akhirnya Xiao Fei pergi mendahului Nai Te, sedangkan Nai Te melihat cincinnya berwarna. Ia berkata dalam hati bahwa Xiao Fei marah karena ialah yang merusak acara liburan ini.
Xiao Fei benar-benar stress atas kejadian kemarin dengan Cin Su. Ia tidak habis pikir mengapa hal seperti itu ia benar-benar tidak bisa mengingatnya sama sekali. Tiba-tiba Nai Te memanggilnya, dan memberikan kejutan untuk Xiao Fei agar marahnya hilang. Nai Te memberikan sebuah kotak musik yang berputar di dalam ada sepasang kekasih.
Tiba-tiba Xiao Fei mengingat saat ia dan Cin Su naik piring putar, saat ia dan Cin Su berciuman dan saat ia dan Cin Su dalam keadaan berdua di kamar.Hal itu membuatnya tambah depresi dan membanting kotak musik itu. Nai Te bingung mengapa Xiao Fei seperti itu padahal barang itu adalah barang yang ia inginkan selama ini. Ia bertanya pada Xiao Fei apa karena ia tidak menyukainya, Xiao Fei pun hanya menjawab ia butuh waktu sendiri.
Zhong Shi sedang melamun tiba-tiba Nai Te menghampirinya. Nai Te meminta tolong bagaimana caranya agar Xiao Fei kembali bahagia seperti biasanya. Zhong Shi berkata sinis buat apa Nai Te minta tolong padanya karena mereka adalah musuh. Tapi dalam batin Zhong Shi tidak tega melihat wajah Nai Te yang sangat mengkhawatirkan Xiao Fei. Akhirnya Zhong Shi berkata pada Nai Te, kadang untuk melihat orang yang kita sayang bahagia, kita harus membiarkannya sendiri dan menangis. Nai Te menjawab ia sudah berjanji pada Xiao Fei tidak akan membuatnya terluka dan menangis lagi. Zhong Shi pun menjawab tidak selamanya menangis itu karena terluka.
Lagi-lagi Nai Te memberi kejutan untuk Xiao Fei, ia menutup mata Xiao Fei setelah sampai ruang tamu ia pun membuka mata Xiao Fei. Ternyata itu adalah rangkaian foto-foto yang disusun dengan cantik. Xiao Fei mendekati foto-foto itu dan bertanya mengapa itu semua fotonya. Nai Te bilang bahwa kenangan Nai Te hanyalah Xiao Fei. Air mata Xiao Fei sudah tergenang di pelupuk matanya dan bertanya sekali lagi mengapa Nai Te sangat bnaik padanya. Nai Te menjawab itu karena ia adalah pacar sempurna Xiao Fei dan kini bila Xiao Fei ingin menangis maka menangis lah.
Xiao Fei semakin menangis karena ia tidak tega menceritakan bahwa ia telah tidur dengan pria lain sedangkan setiap Nai Te menginginkannya Xiao Fei selalu menolaknya. Tangis Xiao Fei makin pecah dan ia mendorong Nai Te menjauh darinya, ia meminta Nai Te untuk tidak memperlakukan dirinya dengan baik. Nai Te bertanya-tanya dalam hati apa yang sebenarnya terjadi pada Xiao Fei.
Di kantor Xiao Fei menyesal telah bersikap kasar pada Nai Te, tapi Nai Te tetap menganggap semalam tidak terjadi apa-apa. Nai Te malah menyiapkan es batu untuk mengompres mata Xiao Fei. Dengan penuh keyakinan Xiao Fei ingin bangkit demi Nai Te, ia akan mencoba melupakan semua kejadian bersama Cin Su. TIba-tiba Xiao Fei menabrak seseorang di depannya, dan lebih parahnya lagi orang itu adalah Cin Su. Xiao Fei dan Cin Su sama-sama kaget ternyata mereka bekerja di satu kantor. Xiao Fei menanyakan sekali lagi apakah mereka memang benar-benar melakukan itu. Cin Su menjawab dengan yakin bahwa itu semua benar. Xiao Fei langsung kabur, dari kejauhan Zhong Shi melihat Xiao Fei dengan lelaki itu dan bertanya Xiao Fei membicarakan hal apa karena terlihat sangat serius dan gugup. Xiao Fei berkata pada Zhong Shi bahwa itu teman kecil mereka Ciang Cin Su.
Zhong Shi tertawa dan meledek Xiao Fei bagaimana bisa ia lupa dengan wajah temannya sendiri. Lalu Zhong Shi mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah foto, karena kebetulan ia pernah bertemu dengan Ciang Cin Su asli. Sedangkan orang yang bicara dengan Xiao Fei tadi nama keluarganya bukan Ciang. Xiao Fei benar-benar tidak mengerti kalau ia salah mengenali orang tapi mengapa ia bisa tahu nama Xiao Fei dan sangat akrab dengannya. Xiao Fei berfikir ini benar-benar harus di urus.
Xiao Fei mencari-cari Cin Su, ternyata ia sedang di kelilingi teman-teman kantor yang lainnya. Xiao Fei berteriak dan marah meminta untuk semua orang meninggalkan ia dan Cin Su berdua. Saat semua pergi Xiao Fei bertanya siapakah Cin Su sebenarnya mengapa ia mengaku-ngaku sebagai Ciang Cin Su. Cin Su membenarkan bahwa ia di panggil dengan nama Cin Su.
Lalu Cin Su mengatakan bahwa malam itu Xiao Fei lah yang memintanya pertama kali. Cin Su merasa itu hal yang wajar bila keduanya sama-sama suka, tapi karena mereka telah berbuat jauh, mereka harus segera menjadi sepasang kekasih. Cin Su mengancam Xiao Fei agar segera putus dari Nai Te atau dia yang akan bicara menganai kejadian ini pada Nai Te. Xiao Fei berteriak bahwa semua itu tidak mungkin, tapi Cin Su malah meninggalkan Xiao Fei dan berkata menunggu kabar baik dari Xiao Fei.
Saat di kantor Cin Su memanggil Xiao Fei, tapi Xiao Fei terus menghindar. Lalu Cin Su menghadangnya dan memberikan sebuah bingkisan. Xiao Fei membukanya dan ia kaget karena itu adalah kotak musik yang sama dengan yang di berikan Nai Te, lalu tanpa berfikir lagi Xiao Fei menolaknya dan bilang bahwa pacarnya telah memberikan barang yang sama dengan ini. Xiao Fei hendak pergi tapi kali ini Cin Su menarik tangannya dan memepetnya ke tembok ia berkata bahwa ia akan memberitahukan pada Nai Te saat ini juga. Xiao Fei ingin pergi tapi tangannya di cengkram dengan erat, dari kejauhan Nai Te mendengar suara Xiao Fei dan ia memergoki Cin Su bertindak kasar pada Xiao Fei.
Nai Te mengancam Cin Su agar tidak mengganggu Xiao Fei lagi. Tapi dengan senyum liciknya Cin Su berkata waktu yang akan mengungkap segalanya dan memberikan Xiao Fei kotak musik yang ia tolak tadi. Di tempat lain Zhong Shi menghadang Cin Su dan bertanya mengapa ia mengancam Xiao Fei dan mengapa juga ia berbohong dengan mengaku-ngaku bahwa ia adalah teman kecil Xiao Fei. Cin Su menebak bahwa diam-diam Zhong Shi suka pada Xiao Fei dan itu berarti ia sama dengan Nai Te, mereka adalah musuh baginya. Cin Su menjawab bila suatu kebohongan berakhir bahagia itu tidak apa dan yang harus Zhong Shi ingat adalah Xiao Fei akan menjadi pacarnya, pacar Jiang Juni Shu. Ternyata nama teman kecil Xiao Fei memang hampir mirip Ciang Cin Su dengan Jiang Juni Shu.
Xiao Fei memutuskan untuk berbicara terus terang, Nai Te terkejut mendengarnya hingga mangkuk yang ia pegang terjatuh. Xiao Fei hanya bisa diam menahan tangis. Nai Te terlihat begitu terpukul ia bertanya apakah alasan Xiao Fei melakukan itu karena ia tidak memiliki kualifikasi sebagai kekasih yang baik, apa karena Xiao Fei lebih menyukai JunI Shu dibanding dirinya sehingga Xiao Fei bisa tidur dengan lelaki itu dan apakah Xiao Fei sudah tidak membutuhkannya lagi. Xiao Fei tidak bisa menjawab semua dan Nai Te pun mengartikan diam Xiao Fei ia pun meninggalkan Xiao Fei. Xiao Fei pun hanya bisa meneteskan air mata melihat kepergian Nai Te.
Nai Te bertemu dengan Lee Wu Wu dan menceritakan kejadian hari ini. Nai Te meminta Lee Wu Wu untuk mengambilnya kembali karena ia tidak ingin mengganggu Xiao Fei lagi. Lee Wu Wu bertanya apakah benar Nai Te telah siap untuk menyerah. Nai Te menjawab dengan pasti bahwa ia siap, Nai Te pun melepaskan cincin di jarinya dan membreikannya pada Lee Wu Wu. Nai Te berkata bila semua ini demi kebahagian Xiao Fei ia bersedia karena misinya telah gagal.
Pagi hari Xiao Fei terbangun dan memikirkan Nai Te apakah akan pulang. Tiba-tiba bel pintu berbunyi Xiao Dei sangat bahagia dan memanggil-manggil nama Nai Te. Setelah pintu terbuka Xiao Fei sama sekali tidak menyangka ternyata itu adalah Juni Shu.
-Bersambung-
0 komentar:
Posting Komentar