Saat terbayang-bayang kejadian kemarin, teman Xiao Fei si Sky datang. Ia bilang pada Zhong Shi bahwa hubungan Xiao Fei dengan Nai Te sedang renggang karena Nai Te selalu menghindari Xiao Fei. Dengan segera Xiao Fei menyanggahnya dan berkata bahwa ia dan Nai Te masih bersama-sama. Nai Te datang menyapa mereka semua lalu pergi lagi, Xiao Fei berfikir sejenak dan membuka tasnya ternyata Nai Te membawakan buah dan menuliskan kata di box makannya yaitu “aku mencintaimu Xiao Fei”.
Pulang kerja Xiao Fei datang ke club lagi, ia menunggu Nai Te hingga tertidur di meja bar. Nai Te yang sudah selesai bekerja membangunkan Xiao Fei. Karena Xiao Fei terlalu ngantuk, Nai Te pun menggendongnya sampai rumah. Dalam hati Nai Te tidak tega melihat Xiao Fei seperti ini, ia melakukan ini untuk bisa cepat memahami perasaan wanita khususnya Xiao Fei namun ia berfikir sepertinya ia sudah salah mengambil keputusan.
Di kantor Zhong Shi menunggu Nai Te. Ia bertanya pada Nai Te apa yang sebenarnya terjadi pada hubungannya dengan Xiao Fei, karena belakangan ini Zhong Shi melihat Xiao Fei sangat lelah. Nai Te malah balik bertanya apakah benar Xiao Fei seperti itu. Dengan muka kesel Zhong Shi mengancam apabila Xiao Fei sampai jatuh sakit Zhong Shi akan membunuh Nai Te. Zhong Shi kaget mengapa Zhong Shi sampai gelisah seperti itu, ia pun bertanya apakah Zhong Shi menginginkan Xiao Fei. Dengan gugup Zhong Shi menjawab bahwa mereka hanya teman dari kecil.
Nai Te bertemu dengan Adam manager club, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari club itu. Adam berfikir apakah karena uang maka Nai Te keluar dari club. Nai Te menjawab bahwa ia tidak mau melihat pacarnya terluka lagi. Adam bingung Nai Te mengatakan pacar, ia pun ingat pada gadis yang mengaku sepupunya itu apakah itu pacarnya. Dengan tersenyum Nai Te menjawab bahwa Xiao Fei memang pacarnya. Adam mengizinkan ia mengundurkan diri asalkan Nai Te bisa bekerja satu malam lagi, karena adam sudah terlanjur menerima bokingan atas nama Nai Te.
Nai Te bertemu dengan Adam manager club, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari club itu. Adam berfikir apakah karena uang maka Nai Te keluar dari club. Nai Te menjawab bahwa ia tidak mau melihat pacarnya terluka lagi. Adam bingung Nai Te mengatakan pacar, ia pun ingat pada gadis yang mengaku sepupunya itu apakah itu pacarnya. Dengan tersenyum Nai Te menjawab bahwa Xiao Fei memang pacarnya. Adam mengizinkan ia mengundurkan diri asalkan Nai Te bisa bekerja satu malam lagi, karena adam sudah terlanjur menerima bokingan atas nama Nai Te.
Zhong Shi datang ke club Nai Te ternyata ia sudah mengikuti Xiao Fei beberapa hari ini. Xiao Fei kaget bisa bertemu dengan Zhong Shi di tempat seperti ini. Zhong Shi langsung menarik Xiao Fei keluar ia bertanya mengapa Xiao Fei bisa ada di tempat prostitusi laki-laki seperti ini. Tiba-tiba Zhong Shi melihat Nai Te keluar dari club dan di cium seorang wanita. Hal itu membuatnya marah dan menarik tangan Xiao Fei sambil berkata ia tidak akan membiarkan Xiao Feo kembali dan memintanya untuk pisah dengan Nai Te.
Ternyata wanita yang memboking Nai Te adalah Mei Ja. Ia berkata pada Nai Te bahwa ia benar-benar tidak percaya Nai Te bekerja disini dan Xiao Fei mengetahui hal itu. Mei Ja lalu mengusap pipi Nai Te dan berkata bagaimana perasaan Xiao Fei bila melihat hal seperti ini. Sedangkan Xiao Fei dengan Zhong Shi sedang adu pendapat. Xiao Fei menanyakan apa alasan Zhong Shi melarang-larangnya dan mengatur hidupnya. Zhong Shi pun keceplosan sekali lagi ia berkata bahwa ia sangat menyukai Xiao Fei dan tidak mau melihatnya sakit lagi. Xiao Fei kaget dan berkata dalam hati ternyata Zhong Shi benar-benar menyukainya, ia pun berlari meninggalkan Zhong Shi.
Nai Te memegang tangan Mei Ja dan menyuruhnya berhenti menyentuhnya, ia juga berkata bahwa ia akan berhenti bekerja dan akan mencari Xiao Fei. Mei Ja marah dan berkata bahwa Xiao Fei tidak benar-benar mencintai Nai Te dan tiba-tiba Mei Ja mencium bibir Nai Te. Wajah Nai Te penuh rasa kebingungan dan seperti ada aliran listrik menjalar di tubuhnya. Di saat seperti itu Xiao Fei menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri sahabat dan kekasihnya sedang berciuman.
Mata robot Nai Te mensensor mata dan bibir Mei Ja, bukannya marah atau menolak Nai Te malah mencium Mei Ja kembali dengan hot. Xiao Fei menghampiri mereka dengan kesal ia bertanya mengapa ini bisa terjadi. Mei Ja tertawa puas karena Xiao Fei datang disaat yang pas, Mei Ja berkata bahwa ia adalah pelanggan Nai Te dan sudah mengeluarkan uang yang banyak maka tidak salah bila Mei Ja menciumnya. Xiao Fei menarik tangan Nai Te untuk membawanya pulang. Tapi Nai Te berkata ia tidak bisa meninggalkan Mei Ja dan pergi meninggalkan Xiao Fei sendiri.
Xiao Fei berjalan menuju rumah dengan gontai, ia melihat ada beberapa kotak makanan. Ia tahu itu pasti Zhong Shi yang menyiapkan untuknya. Saat sedang bergelut dengan pikirannya sendiri, Zhong Shi menghampiri Xiao Fei. Zhong Shi pun membahas masalah pernyataannya tadi. Zhong Shi tahu Xiao Fei hanya menganggapnya teman dari kecil hanya saja Zhong Shi berharap ada sedikit kesempatan baginya maka ia tidak akan seperti Nai Te. Xiao Fei tak akan dibiarkan bekerja demi mencari uang untuknya, tidak akan pernah menyakitinya dan yang pasti Zhong Shi tidak akan pernah bekerja di club gigolo karena ia akan selalu berada di samping Xiao Fei. Xiao Fei hanya bisa diam tanpa memberi respon apapun, akhirnya Zhong Shi pamit meninggalkannya sendiri.
Nai Te masih bersama Mei Ja. Mei Ja bingung saat mau makan Nai Te melayaninya penuh dengan perhatian dengan menyiapkan garpu dan pisau untuknya makan, Mei Ja ingat hal itu pernah Nai Te lakukan untuk Xiao Fei. Karena aneh Mei Ja pun mmberitahu Nai Te bahwa ia berpura-pura mendekati Nai Te dan datang ke bar itu karena ia kenal dengan Victoria, ia ingin membuat Xiao Fei sedih ternyata semua ini di luar bayangannya karena Xiao Fei melihat ia dan Nai Te berciuman. Karena apa yang Mei Ja inginkan sudah berhasil maka semua ini sudah berakhir. Nai Te bingung dengan kata-kata Mei Ja, ia berkata bahwa ia diciptakan untuk melayani Mei Ja. Mei Ja bengong mendengarnya terlebih lagi Nai Te memanggilnya dengan kata “sayang”.
Xiao Fei pergi ke kantor dengan lunglai, ia memikirkan Nai Te yang tidak pulang semalaman. Saat di depan kantornya ia melihat Nai Te berdiri dengan membawa bunga cantik di tangannya, Xiao Fei tersipu malu dan menghampiri Nai Te. Xiao Fei berkata pada Nai Te ia tahu bahwa Nai Te ingin meminta maaf padanya karena tidak pulang, dengan malu-malu ia menyodorkan tangannya. Nai Te bukannya memberikan bunga itu tapi malah bilang bunga itu untuk pacarnya. Xiao Fei makin tersenyum lebar tapi Nai Te malah meninggalkannya dan memanggil “sayang” pada Mei Ja.
Mei Ja tambah bingung lagi dengan kelakuan Nai Te kali ini. Ia berkata apakah Nai Te mempermalukannya di depan Xiao Fei dengan memberikannya bunga. Semua orang tahu pacar Nai Te adalah Xiao Fei bukan dirinya. Dengan tegas Nai Te berkata bahwa Mei Ja lah pacarnya sedangkan Nai Te adalah mantan pacarnya. Xiao Fei menghampiri Nai Te dan bertanya apa yang terjadi sebenarnya, Xiao Fei pun menarik tangan Nai Te tetapi lagi-lagi Nai Te melepaskannya dan berkata untuk tidak menyentuhnya lagi karena mereka tidak ada hubungan apa-apa lagi. Sahabat Xiao Fei dan Zhong Shi kaget melihatnya.
Karena putus asa Xiao Fei bertemu dengan Lee Wu Wu dan menceritakan kejadian yang baru saja terjadi. Lee Wu Wu kesal karena semua ini memang kesalahan Xiao Fei sendiri, mengapa ia dan Nai Te tidak “melakukan itu”. Karena robot Nai Te di mulai dengan ciuman, berarti siapa saja yang menciumnya maka Nai Te akan menganggapnya sebagai kekasih. Cara satu-satunya agar Nai Te kembali pada Xiao Fei adalah dengan cara mencium Nai Te.
Xiao Fei menunggu Nai Te, saat melihat Nai Te ia langsung berlari sambil memonyongkan bibirnya. Tapi sayang niat hati ingin mencuri ciuman Nai Te ia malah jatuh karena Nai Te menghindar. Xiao Fei meminta tolong Nai Te untuk membangunkannya, bukannya di bantu tapi Nai Te langsung meninggalkannya dan pergi makan siang dengan Mei Ja.
Kesempatan kedua untuk Xiao Fei muncul lagi, ia melihat Nai Te sendiri dan tidak ada orang di kantor. Berbagai cara ia pikirkan, akhirnya ia memakai cara dengan berkata ada kotoran di kelopak mata Nai Te dan ia akan bantu membersihkannya karena Mai Ja menyukai kebersihan. Karena mendengar nama Mei Ja, Nai Te pun memejamkan matanya dan Xiao Fei sudah sangat dekat dengan wajah Nai Te. Tapi lagi-lagi ada Mei Jai a berteriak ternyata mereka berdua berpura-pura putus tapI masih berciuman. Karena mendengar suara Mei Jai a pun membuka matanya dan mendorong Xiao Fei. Gagal lagi usaha kedua Xiao Fei.
Zhong Shi menemui Nai Te, ia ingin kebenaran tentang putusnya hubungan Nai Te dengan Xiao Fei. Nai Te dengan penuh kepastian berkata bahwa Xiao Fei adalah mantan pacarnya dan Mei Ja lah kekasihnya saat ini. Karena kesal mendengarnya Zhong Shi pun ingin memukul Nai Te tapi ia batalkan niatnya, ia berkata pada Nai Te bagaimana mungkin mereka putus karena tiap hari Nai Te selalu nempel dengan Xiao Fei dan mereka sudah tinggal serumah. Nai Te lagi-lagi menjawab bahwa itu dulu kini hanya Mei Ja orang yang ia sayang. Zhong Shi semakin panas lalu ia berkata pada Nai Te jalau memang mereka benar-benar putus maka ia akan mengambil Xiao Fei dari Nai Te selamanya.
Teman-teman sekantor menghampiri Zhong Shi dan Nai Te. Mereka memberikan kabar bahwa Xiao Fei ingin bunuh diri. Karena kaget Zhong Shi langsung berlari sedangkan Nai Te tenang dan mengikuti yang lain. Zhong Shi dan teman-teman yang lain panik melihat ada kepulan asap keluar dari ruangan yang terkunci dan ada Xiao Fei di dalamnya. Nai Te melihat asap itu dan mensensornya, ternyata itu adalah CO2 (air), ternyata benar Xiao Fei hanya berpura-pura nangis dan memakai es kering yang di beri sedikit air. Xiao Fei meminta untuk Nai Te memberikan ciuman padanya untuk terakhir kalinya. Ternyata ini taktik ketiga untuk mendapatkan Nai Te.
Dengan sekali klik pintu itu di buka Nai Te, semua orang kaget karena melihat Xiao Fei ternyata baik-baik saja. Nai Te berkata bahwa Xiao Fei sangat kekanak-kanakan. Teman Xiao Fei marah mendengarnya, ia berkata bahwa semua ini Xiao Fei lakukan agar Nai Te kembali padanya. Nai Te menjawab bahwa untuk mendapatkan pasangannya kembali Xiao Fei harus tulus dan sepenuh hati lagipula pacar yang sempurna tidak akan pernah berbohong. Semua orang tidak percaya Nai Te bisa berkata ketus seperti itu, terlebih-lebih Zhong Shi.
Lee Wu Wu datang kerumah Xiao Fei. Ia melihat Xiao Fei sangat kacau. Xiao Fei menceritakan kejadian tadi lalu Xiao Fei menyuruh Lee Wu Wu melihat web nya, Xiao Fei yakin ia tidak akan pernah mendapatkan Nai Te kembali karena di pengaturan yang ia buat pacar yang sempurna tidak akan membohongi pacarnya sendiri. Xiao Fei juga berkata, Nai Te selalu bilang dengan mulutnya sendiri bahwa Xiao Fei hanyalah mantan pacarnya. Lee Wu Wu malah joget-joget dengan gembira mendengarnya itu berarti Nai Te masih mengingat Xiao Fei, biasanya setelah robot di aktifkan ulang ia akan lupa dengan memori lama karena Nai Te masih mengingat Xiao Fei berarti ia masih memiliki kesempatan yang besar untuk mendapatkan Nai Te.
Esok harinya Xiao Fei menemui Nai Te yang sedang bersama Mei Ja. Xiao Fei langsung memohon pada Nai Te untuk bicara berdua saja, tapi Nai Te berkata ia tidak bisa bila ingin bicara di depan Mei Ja juga karena ia tidak ingin ada rahasia antara ia dan Mei Ja. Air mata Xiao Fei mulai tergenang, Xiao Fei pun langsung berkata ia meminta izin agar Nai Te memberinya kesempatan dan mencium Nai Te sekali saja untuk membuktikan bahwa ia tulus dan sepenuh hati ingin Nai Te kembali padanya. Nai Te mensensor wajah Xiao Fei yang penuh dengan kesedihan.
Mei Ja memberikan tantangan bagi Xiao Fei, bila ia benar-benar ingin mencium Nai Te maka ia harus berenang. Mei Ja tahu bahwa berenang adalah hal yang paling Xiao Fei takutkan di dunia ini. Dengan cepat Xiao Fei berkata ia sanggup. Nai Te seperti tidak terima karena baginya ia tidak mungkin mencium gadis lain selain pacarnya, tapi Mei Ja memberikan alesan jika Nai Te ikut dalam permainan ini maka ia akan menerima Nai Te jadi pacarnya sepenuh hati. Zhong Shi tak tega dan khawatir dengan keputusan Xiao Fei ini, ia tahu betul bagaimana ketakutan Xiao Fei akan berenang.
Xiao Fei memutuskan berenang, dengan menguatkan hatinya ia berkata bahwa ia sanggup berenang. Ternyata Zhong Shi ada disitu, ia mengingatkan kembali saat sekolah dulu bagaimana Xiao Fei sampai pingsan karena berenang di kedalaman 3 meter. Akhirnya Zhong Shi mengajari Xiao Fei berenang walaupun dengan wajah penuh kesedihan ia rela demi kebahagian Xiao Fei.
Xiao Fei berenang tak kenal lelah tapi ia masih juga belum bisa, saat istirahat tiba-tiba Nai Te datang menemui Xiao Fei, ternyata ia ingin mengembalikan kunci kamar Xiao Fei. Nai Te berkata agar Xiao Fei menyerah saja, dari penglihatannya Xiao Fei takkan berhasil. Xiao Fei yakin ia akan bisa mendapatkan ciuman Nai Te, ia menarik-narik tangan Nai Te sampai akhirnya kunci itu terlempar ke dalam kolam renang. Tanpa berfikir apa-apa Xiao Fei langsung menceburkan diri dan menemukan kunci itu, tapi sayang saat ia sudah menemukan Nai Te sudha pergi.
Ternyata wanita yang memboking Nai Te adalah Mei Ja. Ia berkata pada Nai Te bahwa ia benar-benar tidak percaya Nai Te bekerja disini dan Xiao Fei mengetahui hal itu. Mei Ja lalu mengusap pipi Nai Te dan berkata bagaimana perasaan Xiao Fei bila melihat hal seperti ini. Sedangkan Xiao Fei dengan Zhong Shi sedang adu pendapat. Xiao Fei menanyakan apa alasan Zhong Shi melarang-larangnya dan mengatur hidupnya. Zhong Shi pun keceplosan sekali lagi ia berkata bahwa ia sangat menyukai Xiao Fei dan tidak mau melihatnya sakit lagi. Xiao Fei kaget dan berkata dalam hati ternyata Zhong Shi benar-benar menyukainya, ia pun berlari meninggalkan Zhong Shi.
Nai Te memegang tangan Mei Ja dan menyuruhnya berhenti menyentuhnya, ia juga berkata bahwa ia akan berhenti bekerja dan akan mencari Xiao Fei. Mei Ja marah dan berkata bahwa Xiao Fei tidak benar-benar mencintai Nai Te dan tiba-tiba Mei Ja mencium bibir Nai Te. Wajah Nai Te penuh rasa kebingungan dan seperti ada aliran listrik menjalar di tubuhnya. Di saat seperti itu Xiao Fei menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri sahabat dan kekasihnya sedang berciuman.
Mata robot Nai Te mensensor mata dan bibir Mei Ja, bukannya marah atau menolak Nai Te malah mencium Mei Ja kembali dengan hot. Xiao Fei menghampiri mereka dengan kesal ia bertanya mengapa ini bisa terjadi. Mei Ja tertawa puas karena Xiao Fei datang disaat yang pas, Mei Ja berkata bahwa ia adalah pelanggan Nai Te dan sudah mengeluarkan uang yang banyak maka tidak salah bila Mei Ja menciumnya. Xiao Fei menarik tangan Nai Te untuk membawanya pulang. Tapi Nai Te berkata ia tidak bisa meninggalkan Mei Ja dan pergi meninggalkan Xiao Fei sendiri.
Xiao Fei berjalan menuju rumah dengan gontai, ia melihat ada beberapa kotak makanan. Ia tahu itu pasti Zhong Shi yang menyiapkan untuknya. Saat sedang bergelut dengan pikirannya sendiri, Zhong Shi menghampiri Xiao Fei. Zhong Shi pun membahas masalah pernyataannya tadi. Zhong Shi tahu Xiao Fei hanya menganggapnya teman dari kecil hanya saja Zhong Shi berharap ada sedikit kesempatan baginya maka ia tidak akan seperti Nai Te. Xiao Fei tak akan dibiarkan bekerja demi mencari uang untuknya, tidak akan pernah menyakitinya dan yang pasti Zhong Shi tidak akan pernah bekerja di club gigolo karena ia akan selalu berada di samping Xiao Fei. Xiao Fei hanya bisa diam tanpa memberi respon apapun, akhirnya Zhong Shi pamit meninggalkannya sendiri.
Nai Te masih bersama Mei Ja. Mei Ja bingung saat mau makan Nai Te melayaninya penuh dengan perhatian dengan menyiapkan garpu dan pisau untuknya makan, Mei Ja ingat hal itu pernah Nai Te lakukan untuk Xiao Fei. Karena aneh Mei Ja pun mmberitahu Nai Te bahwa ia berpura-pura mendekati Nai Te dan datang ke bar itu karena ia kenal dengan Victoria, ia ingin membuat Xiao Fei sedih ternyata semua ini di luar bayangannya karena Xiao Fei melihat ia dan Nai Te berciuman. Karena apa yang Mei Ja inginkan sudah berhasil maka semua ini sudah berakhir. Nai Te bingung dengan kata-kata Mei Ja, ia berkata bahwa ia diciptakan untuk melayani Mei Ja. Mei Ja bengong mendengarnya terlebih lagi Nai Te memanggilnya dengan kata “sayang”.
Xiao Fei pergi ke kantor dengan lunglai, ia memikirkan Nai Te yang tidak pulang semalaman. Saat di depan kantornya ia melihat Nai Te berdiri dengan membawa bunga cantik di tangannya, Xiao Fei tersipu malu dan menghampiri Nai Te. Xiao Fei berkata pada Nai Te ia tahu bahwa Nai Te ingin meminta maaf padanya karena tidak pulang, dengan malu-malu ia menyodorkan tangannya. Nai Te bukannya memberikan bunga itu tapi malah bilang bunga itu untuk pacarnya. Xiao Fei makin tersenyum lebar tapi Nai Te malah meninggalkannya dan memanggil “sayang” pada Mei Ja.
Mei Ja tambah bingung lagi dengan kelakuan Nai Te kali ini. Ia berkata apakah Nai Te mempermalukannya di depan Xiao Fei dengan memberikannya bunga. Semua orang tahu pacar Nai Te adalah Xiao Fei bukan dirinya. Dengan tegas Nai Te berkata bahwa Mei Ja lah pacarnya sedangkan Nai Te adalah mantan pacarnya. Xiao Fei menghampiri Nai Te dan bertanya apa yang terjadi sebenarnya, Xiao Fei pun menarik tangan Nai Te tetapi lagi-lagi Nai Te melepaskannya dan berkata untuk tidak menyentuhnya lagi karena mereka tidak ada hubungan apa-apa lagi. Sahabat Xiao Fei dan Zhong Shi kaget melihatnya.
Karena putus asa Xiao Fei bertemu dengan Lee Wu Wu dan menceritakan kejadian yang baru saja terjadi. Lee Wu Wu kesal karena semua ini memang kesalahan Xiao Fei sendiri, mengapa ia dan Nai Te tidak “melakukan itu”. Karena robot Nai Te di mulai dengan ciuman, berarti siapa saja yang menciumnya maka Nai Te akan menganggapnya sebagai kekasih. Cara satu-satunya agar Nai Te kembali pada Xiao Fei adalah dengan cara mencium Nai Te.
Xiao Fei menunggu Nai Te, saat melihat Nai Te ia langsung berlari sambil memonyongkan bibirnya. Tapi sayang niat hati ingin mencuri ciuman Nai Te ia malah jatuh karena Nai Te menghindar. Xiao Fei meminta tolong Nai Te untuk membangunkannya, bukannya di bantu tapi Nai Te langsung meninggalkannya dan pergi makan siang dengan Mei Ja.
Kesempatan kedua untuk Xiao Fei muncul lagi, ia melihat Nai Te sendiri dan tidak ada orang di kantor. Berbagai cara ia pikirkan, akhirnya ia memakai cara dengan berkata ada kotoran di kelopak mata Nai Te dan ia akan bantu membersihkannya karena Mai Ja menyukai kebersihan. Karena mendengar nama Mei Ja, Nai Te pun memejamkan matanya dan Xiao Fei sudah sangat dekat dengan wajah Nai Te. Tapi lagi-lagi ada Mei Jai a berteriak ternyata mereka berdua berpura-pura putus tapI masih berciuman. Karena mendengar suara Mei Jai a pun membuka matanya dan mendorong Xiao Fei. Gagal lagi usaha kedua Xiao Fei.
Zhong Shi menemui Nai Te, ia ingin kebenaran tentang putusnya hubungan Nai Te dengan Xiao Fei. Nai Te dengan penuh kepastian berkata bahwa Xiao Fei adalah mantan pacarnya dan Mei Ja lah kekasihnya saat ini. Karena kesal mendengarnya Zhong Shi pun ingin memukul Nai Te tapi ia batalkan niatnya, ia berkata pada Nai Te bagaimana mungkin mereka putus karena tiap hari Nai Te selalu nempel dengan Xiao Fei dan mereka sudah tinggal serumah. Nai Te lagi-lagi menjawab bahwa itu dulu kini hanya Mei Ja orang yang ia sayang. Zhong Shi semakin panas lalu ia berkata pada Nai Te jalau memang mereka benar-benar putus maka ia akan mengambil Xiao Fei dari Nai Te selamanya.
Teman-teman sekantor menghampiri Zhong Shi dan Nai Te. Mereka memberikan kabar bahwa Xiao Fei ingin bunuh diri. Karena kaget Zhong Shi langsung berlari sedangkan Nai Te tenang dan mengikuti yang lain. Zhong Shi dan teman-teman yang lain panik melihat ada kepulan asap keluar dari ruangan yang terkunci dan ada Xiao Fei di dalamnya. Nai Te melihat asap itu dan mensensornya, ternyata itu adalah CO2 (air), ternyata benar Xiao Fei hanya berpura-pura nangis dan memakai es kering yang di beri sedikit air. Xiao Fei meminta untuk Nai Te memberikan ciuman padanya untuk terakhir kalinya. Ternyata ini taktik ketiga untuk mendapatkan Nai Te.
Dengan sekali klik pintu itu di buka Nai Te, semua orang kaget karena melihat Xiao Fei ternyata baik-baik saja. Nai Te berkata bahwa Xiao Fei sangat kekanak-kanakan. Teman Xiao Fei marah mendengarnya, ia berkata bahwa semua ini Xiao Fei lakukan agar Nai Te kembali padanya. Nai Te menjawab bahwa untuk mendapatkan pasangannya kembali Xiao Fei harus tulus dan sepenuh hati lagipula pacar yang sempurna tidak akan pernah berbohong. Semua orang tidak percaya Nai Te bisa berkata ketus seperti itu, terlebih-lebih Zhong Shi.
Lee Wu Wu datang kerumah Xiao Fei. Ia melihat Xiao Fei sangat kacau. Xiao Fei menceritakan kejadian tadi lalu Xiao Fei menyuruh Lee Wu Wu melihat web nya, Xiao Fei yakin ia tidak akan pernah mendapatkan Nai Te kembali karena di pengaturan yang ia buat pacar yang sempurna tidak akan membohongi pacarnya sendiri. Xiao Fei juga berkata, Nai Te selalu bilang dengan mulutnya sendiri bahwa Xiao Fei hanyalah mantan pacarnya. Lee Wu Wu malah joget-joget dengan gembira mendengarnya itu berarti Nai Te masih mengingat Xiao Fei, biasanya setelah robot di aktifkan ulang ia akan lupa dengan memori lama karena Nai Te masih mengingat Xiao Fei berarti ia masih memiliki kesempatan yang besar untuk mendapatkan Nai Te.
Esok harinya Xiao Fei menemui Nai Te yang sedang bersama Mei Ja. Xiao Fei langsung memohon pada Nai Te untuk bicara berdua saja, tapi Nai Te berkata ia tidak bisa bila ingin bicara di depan Mei Ja juga karena ia tidak ingin ada rahasia antara ia dan Mei Ja. Air mata Xiao Fei mulai tergenang, Xiao Fei pun langsung berkata ia meminta izin agar Nai Te memberinya kesempatan dan mencium Nai Te sekali saja untuk membuktikan bahwa ia tulus dan sepenuh hati ingin Nai Te kembali padanya. Nai Te mensensor wajah Xiao Fei yang penuh dengan kesedihan.
Mei Ja memberikan tantangan bagi Xiao Fei, bila ia benar-benar ingin mencium Nai Te maka ia harus berenang. Mei Ja tahu bahwa berenang adalah hal yang paling Xiao Fei takutkan di dunia ini. Dengan cepat Xiao Fei berkata ia sanggup. Nai Te seperti tidak terima karena baginya ia tidak mungkin mencium gadis lain selain pacarnya, tapi Mei Ja memberikan alesan jika Nai Te ikut dalam permainan ini maka ia akan menerima Nai Te jadi pacarnya sepenuh hati. Zhong Shi tak tega dan khawatir dengan keputusan Xiao Fei ini, ia tahu betul bagaimana ketakutan Xiao Fei akan berenang.
Xiao Fei memutuskan berenang, dengan menguatkan hatinya ia berkata bahwa ia sanggup berenang. Ternyata Zhong Shi ada disitu, ia mengingatkan kembali saat sekolah dulu bagaimana Xiao Fei sampai pingsan karena berenang di kedalaman 3 meter. Akhirnya Zhong Shi mengajari Xiao Fei berenang walaupun dengan wajah penuh kesedihan ia rela demi kebahagian Xiao Fei.
Xiao Fei berenang tak kenal lelah tapi ia masih juga belum bisa, saat istirahat tiba-tiba Nai Te datang menemui Xiao Fei, ternyata ia ingin mengembalikan kunci kamar Xiao Fei. Nai Te berkata agar Xiao Fei menyerah saja, dari penglihatannya Xiao Fei takkan berhasil. Xiao Fei yakin ia akan bisa mendapatkan ciuman Nai Te, ia menarik-narik tangan Nai Te sampai akhirnya kunci itu terlempar ke dalam kolam renang. Tanpa berfikir apa-apa Xiao Fei langsung menceburkan diri dan menemukan kunci itu, tapi sayang saat ia sudah menemukan Nai Te sudha pergi.
-Bersambung-
0 komentar:
Posting Komentar