Pages

Subscribe Twitter Facebook

Sabtu, 28 Juli 2012

sinopsis a thousand day promises episode 2


Ibu Ji Hyung sangat marah mendengar anaknya berkata seperti itu, ia berkata pada JI Hyung bagaimana mungkin ia tidak mencintai Hyang Gi. Mereka sudah bersama bahkan sejak mereka kecil bahkan mereka sudah tidur bersama, Hyang Gi hanya mencintai Ji Hyung saja. Kemana pikiran Ji Hyung ingin membatalkan pernikahan yang sudah sangat dekat. Ji Hyung berkata bahwa mana yang lebih buruk bila ia menikahi Hyang Gi tapi ia menjadi penipu seumur hidup karena ia mencintai orang lain bukan Hyang Gi. Ibu berkata dengan penuh tangis Ji Hyung harus mengakhiri hubungannya dengan wanita lain dan setia pada Hyang Gi. Ibu juga memohon jangan sampai ayah Ji Hyung mendengar hal ini karena ini akan berpengaruh pada pekerjaan ayahnya di rumah sakit milik keluarga Hyang Gi. Ji Hyung memelas pada ibunya apakah ia tidak peduli pada kebahagian anaknya sendiri. Ibu Ji Hyung pun berkata semua ini kesalahan Ji Hyung dan ia akan berpura-pura tidak pernah mendengar hal ini.
Jae Min datang menemui Seo Yeon, ia berkata bahwa Seo Yeon tidak usah berpura-pura mengenai Ji Hyung karena baru saja ia bertemu dengannya. Seo Yeon kaget dan bertanya apa yang ia bicarakan. Jae Min hanya bilang bahwa Ji Hyung sudah mengatakan semuanya, apakah sebelum mereka berkencan Ji Hyung menipu Seo Yeon dan bilang akan mengurus tunangannya. Seo Yeon tertawa dan ia bilang bahwa ia tidak peduli dengan wanita itu, karena baginya ia hanya meminjam Ji Hyung sementara, ia juga akan melakukan apapun yang ia ingin dan yang ia bisa agar tidak menyesal seumur hidupnya. Seo Yeon juga memberitahu Jae Min bahwa semua itu sudah berakhir hari ini, Seo Yeon meminta maaf karena telah membuat Jae Min kecewa. Jae Min bertanya apakah Seo Yeon baik-baik saja dan apa yang akan ia lakukan untuk menyelesaikannya. Seo Yeon dengan tetap tersenyum dan berkata ia akan melupakannya dalam 3 bulan 10 hari (artinya 1000 hari).
Ji Hyung mencoba menghubungi Seo Yeon namun ponselnya tidak dapat di hubungi, tidak lama ia mendapat telpon dari Jae Min. Jae min berkata bahwa ia bertemu dengan Seo Yeon hari ini, Seo Yeon sama sekali tidak menangis. Jae Min mengingatkan Ji Hyung bahwa Seo Yeon sejak kecil ia sudah terlatih untuk tegas. Sejak SMA Seo Yeon sudah membantu ibu Jae Min di dapur, saat tahun kedua di universitas Seo Yeon sudah menghasilkan uang untuk dirinya sendiri dengan mengajarkan anak-anak. Jadi bila Ji Hyung menganggap Seo Yeon lemah itu salah. Jae Min juga memberitahukan bahwa Seo Yeon akan melupakan Ji Hyung dalam 3 bulan 10 hari.
Pagi-pagi sekali Hyang Gi datang kerumah Ji Hyung. Ia membawa bingkisan kue untuk Nyonya Park. Hyang Gi bertanya semalam Ji Hyung pulang jam berapa. Nyonya Park berkata Ji Hyung pulang sebelum tengah malam dan terlihat sangat lelah, lebih baik Ji Hyung jangan membangunkannya dulu. Lalu Hyang Gi meminta izin untuk ke kamar Ji Hyung ia berjanji tidak akan membangunkannya dan hanya ingin melihatnya saja. Nyonya Park pun mengizinkannya. Saat melihat Ji Hyung masih tertidur Hyang Gi pun mencium bibirnya, karena merasa kurang Hyang Gi pun menciumnya lagi. Kini Ji Hyung merespon ciuman Hyang Gi dan berdiri di atas tubuh Hyang Gi sambil terus membalas ciuman walaupun ia belum membuka matanya.
Setelah mata Ji Hyung terbuka ia kaget dan menjauh dari Hyang Gi. Ia sangat marah pada Hyang Gi mengapa Hyang Gi bisa melakukan itu saat dirinya tidur. Wajah Hyang Gi sangat terkejut, ia pun menangis mengapa ia tidak boleh melakukan hal itu dengan pacarnya sendiri. Sudah setahun lebih Ji Hyung tidak menyentuhnya. Ji Hyung selalu beralasan di hotel dan di apartemennya bukan hal yang baik, Hyang Gi selalu bisa menerima. Tapi tidak sepantasnya Ji Hyung memarahinya seperti ini membuatnya malu.
Seo Yeon ingin meminta tolong pada Moon Kwok belikan sesuatu tapi ia lupa apa nama benda itu, ia pun memberikan cirri-ciri benda itu. Seo Yeon berkata benda itu untuk mengaris bawahi pada kertas dan berwana hijau, Moon Kwok pun tahu ia berjanji akan membelikan stabile untuk kakaknya. Dalam hati Seo Yeon berkata bagaimana bisa ia lupa dengan stabilo. Lalu Seo Yeon mendengarkan tape dan terdengar lagu dari Arias madame kupu-kupu, itu membuatnya mengingat saat bersama Ji Hyung di dalam mobil pinggir jalan. Ia ingat saat Ji Hyung menceritakan lagu itu tentang pinkerton yang mengkhianati geisha dan menikah akhirnya ia mati dengan memotong perutnya sendiri.
Seo Yeon mendapatkan telpon dari kepala editor, ia bertanya mengapa Seo Yeon melupakan jalan santai hari ini. Seo Yeon baru mengingatnya, ia pun melihat kalender di ponselnya ternyata benar ia melupakan acara itu. Saat sedang mengerjakan tugas kantornya Seo Yeon melihat panci air menguap tanpa alas apa-apa Seo Yeon memegang panci panas itu dengan tangannya, ia pun berteriak kepanasan. Ia mengambil lap dan melihatnya, panci itu sudah benar-benar kosong ia pun menaruhnya di wastafel. Kali ini ia benar-benar frustasi dan berkata apa yang terjadi sebenarnya pada dirinya, mengapa ia bisa membuat panci ini benar-benar kosong dan melupakan stabilo begitu juga dengan jalan santai.
Moon Kwok kaget melihat kakaknya masih berada di rumah, ia bertanya apakah kakaknya tidak bekerja. Seo Yeon tertawa dan berkata bagaimana mungkin ia bekerja pada hari minggu. Moon Kwok mulai frustasi melihat kakaknya melupakan ini adalah hari senin. Moon Kwok mulai tergenang air matanya dan berkata Seo Yeon harus segera memeriksakan diri kerumah sakit atau mungkin ini dampak Seo Yeon terlalu banyak minum obat penghilang sakit kepala. Seo Yeon pun bergegas berganti pakaian.
Sedangkan di lain tempat Hyang Gi sedang melakukan fitting pakaian. Perancang busananya bertanya pada Hyang Gi mengapa pengantin prianya belum juga datang. Tidak lama kemudian Ji Hyung datang, perancang busana menanyakan pendapat Ji Hyung bagaimana pendapatnya tentang baju pengantin yang sedang di pakai Hyang Gi. Ji Hyung hanya menjawab bagus dengan nada yang sangat datar, hal itu membuat perancang aneh mengapa Ji Hyung terlihat sangat tidak senang. Hyang Gi membela Ji Hyung sambil tertawa mengatakan bahwa sikap Ji Hyung memang dingin seperti itu. Saat tuksedo datang, Ji Hyung melihatnya dengan seksama dan terpancar raut kesedihan di wajahnya.
Saat makan siang dengan teman-teman kantornya, lagi-lagi Seo Yeon lupa sesuatu. Ia marah pada pelayan dengan makanan yang di antar untuknya. Seo Yeon yakin ia memesan daging babi bukan kari. Tapi teman-teman Seo Yeon menjawab bahwa mereka mendengar Seo Yeon memesan kari bukan daging babi. Karena merasa ini aneh ia pun meninggalkan restoran dan terlihat begitu tertekan atas kejadian untuk sekian kalinya. Teman-temannya pun merasakan ada yang aneh dengan Seo Yeon.
Ji Hyung, Hyang Gi dan keluarga mereka masing-masing sedang berkumpul membicarakan pernikahan nanti. Tiba-tiba ibu Hyang Gi menegor Ji Hyung karena daritadi ia hanya diam dan ekspresi wajahnya seperti orang yang tidak menginginkan pernikahan ini. Ji Hyung hanya berkata tidak ada apa-apa, karena ibu Ji Hyung tahu apa yang sedang terjadi pada anaknya maka ia juga membela anaknya di depan ibu Hyang Gi.
Saat dalam perjalanan pulang Ji Hyung pun ingin menelpon Seo Yeon tapi niatnya pun diurungkan. Ia mengingat lagi kenangan saat bersama Seo Yeon saat memadu kasih di kolam renang, mereka berdua sangat bahagia. Ji Hyung Juga mengingat saat indah berjalan berdua di tepi pantai.
Ji Hyung : Menurutmu aku akan menjadi apa dalam 5 tahun yang akan datang ?? Apakah aku sanggup untuk melepaskanmu Se Yeon : Dalam 5 tahun kau akan menjadi ayah, dalam 10 tahun kau hanya akan menjadi pria dan 40 tahun yang akan datang hari ini akan menjadi kenangan lama. Kau bahkan tidak menyadari bahwa kau telah melepaskan aku. Dan hari-hari selanjutnya diriku hanya menjadi sebuah fosil dari masa lalu.
Ji Hyung dan Hyang Gi sedang melakukan pemotretan prewedding. Ibu Hyang Gi lah yang menjadi pengarah gayanya. Lagi-lagi ibu Hyang Gi marah pada Ji Hyung karena sikapnya sedikit kaku dan tidak sama sekali tersenyum. Ji Hyung takut ibu Hyang Gi kecewa maka ia berusaha tersenyum dengan sedikit terpaksa.
Seo Yeon memutuskan untuk pergi ke dokter spesialis syaraf. Di depan dokter ia pun menceritakan semua hal yang ia alami. Seo Yeon berkata bahwa saat ia menonton TV ia lupa dengan nama aktornya, ia sering melupakan ponsel, kunci, atau berjanji melakukan sesuatu pada orang lain tapi ia lupa melakukannya. Dokter bertanya apakah Se Yeon pernah mengalam cidera kepala akibat kecelakan, atau ia mempunyai tekanan. Seo Yeon menjawab ia tidak pernah mengalami cidera kepala sedangkan tekanan selalu ia anggap semua itu bukan apa-apa tapi ia sering mengalami sakit kepala yang cukup menyakitkan. Lalu dokter memberikan tes untuk memori dengan mengajukan dalam bentuk pertanyaan dan permainan mengigat nama benda. Analisis sementara ini adalah gangguan kognitif ringan atau demensia (kepikunan) karena banyak kesamaan antara keduanya maka dokter menyuru Seo Yeon untuk pemeriksaan lebih lanjut dan pasti dengan menggunakan MRI atau CAT scan.
Ji Hyung menemui Jae Min, ia memberikan sebuah cek untuk Seo Yeon. Ji Hyung berniat menopang seluruh biaya hidup Seo Yeon tanpa ia mengetahui bahwa dirinya lah yang memberi. Ji Hyung minta tolong pada Jae Min untuk mengaku itu uang miliknya saja. Jae Min menolak mentah-mentah dan berkata, ialah yang akan menopang kehidupan Seo Yeon. Jae Min juga tahu Seo Yeon wanita seperti apa, Seo Yeon tak akan mengambil apa yang ia berikan. Ji Hyung pun meminta maaf atas tindakannya, ia pun hanya meminta tolong pada Jae Min untuk menjaga Seo Yeon.
Seo Yeon mengunjungi toko roti adik iparnya Myung Hee, disana Moon Kwok bekerja disana. Seo Yeon memutuskan membeli beberapa roti karena ia tidak ingin memasak hari ini. Saat pamit pulang pada adiknya, Moon Kwok menanyakan di mana mobil kakaknya di parkir karena tadi kakaknya berkata ingin mengunjungi teman di rumah sakit mengendarai mobil (Seo Yeon berbohong karena ia tidak ingin ada yang mengetahui penyakitnya). Seo Yeon menjawab dengan santai bahwa ia kesini naik taksi. Moon Kwok benar-benar marah bagaimana mungkin Seo Yeon naik taksi dan meninggalkan mobilnya di rumah sakit. Moon Kwok berkata seharusnya kakaknya bukan mengunjungi rumah sakit tapi harus menginap disana, karena ia sangat yakin terjadi suatu hal dalam kepala kakaknya.
Saat dirumah Seo Yeon mondar-mandir seperti orang linglung, ia mengingat-ingat kali ini ia melupakan mobilnya, ia berusaha keras berfikir dan akhirnya ia pun berteriak sekuat tenaga pikirannya penuh dengan tekanan.

-Bersambung- 

sinopsis a thousand days promises episode 1



Tokoh Utama :
KIM RAE WON sebagai PARK JI HYUNG
SOO AE sebagai LEE SEO YEON
LEE SANG WOO sebagai JANG JAE MIN
JUNG YOO MI sebagai NOH HYANG GI

Drama ini adalah drama korea dengan aktor dan aktris terbaik. Kisahnya sangat memilukan hati, tentang sepasang kekasih dari remaja yang dengan segenap jiwa memperjuangkan cintanya. Sedangkan sang wanitanya mempunyai penyakit serius, akankah cinta mereka dapat bersatu ?? let’s check it out …
Sepasang kekasih Seo Yeon dan Ji Hyung sedang berada di pinggir danau. Ji Hyung berkata bahwa ia adalah bajingan karena dengan kondisi seperti ini ia masih ingin terus bersama Seo Yeon dari hari ke hari, terus berfikir ingin memiliki Seo Yeon selamanya. Seo Yeon pun menjawab bahwa ia merasakan hal yang sama, seandainya saja ia bisa lebih dulu memiliki Ji Hyung maka mereka tidak akan seperti ini. Tidak lama mereka berdua pun memadu kasih dengan penuh gairah.
Seo Yeon sedang di perjalanan, ia janjian dengan Ji Hyung di suatu tempat. Ia memberhentikan mobil sejenak karena kepalanya sangat sakit dan ia pun meminum beberapa obat setelah itu melanjutkan perjalanan. Saat melihat plang penunjuk arah, sepertinya ia salah jalan maka ia pun bertanya pada orang sekitar. Sedangkan bibi Seo Yeon, menangis melihat buku tabungannya bertambah. Ia berkata pada suaminya, Seo Yeon sudah membayar hutang melebihi jumlah yang Seo Yeon pinjam hal itu membuat hati nya sakit, karena bibi satu-satunya tidak kaya dan harus mengambil uang hasil keringat keponakannya yang sudah di anggap sebagai anak sendiri.
Ji Hyung mencoba menghubungi Seo Yeon tapi ponselnya tidak juga di angkat. Seo Yeon melihat jam dan ia kaget karena ia sudah sangat telat, ia berniat menelpon Ji Hyung tapi lagi-lagi ia meninggalkan ponselnya dirumah.
Ji Hyung semakin khawatir karena ponsel Seo Yeon tak bisa juga di hubungi, ia berniat mencari Seo Yeon tapi akhirnya Seo Yeon sampai juga. Ji Hyung marah besar bagaimana mungkin Seo Yeon bisa telat I,5 jam dan ponselnya juga tidak di angkat. Seo Yeon meminta maaf ia juga tidak menyadari bahwa ponselnya tertinggal lagi, hal ini sudah sering terjadi. Ia bercanda bahwa pikirannya seperti nenek-nenek 70 tahun. Ji Hyung semakin marah karena Seo Yeon masih juga bercanda sedangkan ia khawatir setengah mati dan berfikir telah terjadi sesuatu di jalan. Karena merasa Ji Hyung tidak bisa mengerti apa yang terjadi, emosi Seo Yeon pun terpancing. Ia juga menyakahkan Ji Hyung yang selalu menyuruhnya bertemu saat kapan pun Ji Hyung mau tidak peduli dengan jadwal yang Seo Yeon miliki.
Karena waktu yang terbatas. Ji Hyung pun meminta maaf dan mencium Seo Yeon. Saat mereka sedang bercumbu telpon Ji Hyung bordering dan itu adalah telpon dari Hyang Gi. Seo Yeon menyuru Ji Hyung mengangkatnya karena itu sangat menggangu dan Seo Yeon pun ke kamar mandi. Hyang Gi memberitahu Ji Hyung bahwa ia akan suntik campak sebelum menikah maka dari itu mereka harus menggunakan kondom selama tiga bulan.
Setelah siap-siap mau pulang Ji Hyung menyatakan bahwa tanggal pernikahannya dengan Hyang Gi sudah di tetapkan. Seo Yeon berkata bahwa ia mengerti berarti hari ini adalah hari putusnya mereka, Seo Yeon akan menerima dengan tegar karena ia sudah tahu bahwa ia hanya bisa memiliki Ji Hyung sesaat. Seo Yeon hanya bisa tersenyum, Ji Hyung sama sekali tidak menyangka mengapa Seo yeon masih baik-baik saja dengan keadaan seperti ini dan Ji Hyung juga tidak ingin Seo Yeon berpura-pura tidak terpuruk di hadapannya. Seo Yeon menjawab harus berapa kali lagi ia terpuruk dari hari ke hari ia selalu takut menunggu saat seperti ini, dari hari ke hari seluruh otaknya hanya memikirkan Ji Hyung haruskah ia mati di hadapan Ji Hyung untuk membuktikan bahwa ia sama terpuruknya dengan JI Hyung.
Ji Hyung bertanya pada Seo Yeo apakah selama ini ia main-main saja dengannya dan tidak memiliki obsesi untuk menikah. Seo Yeon semakin tersulut emosinya, ia membalikkan semua kata-kata Ji Hyung bahwa ialah yang tidak punya keberanian untuk menentang orang tuanya dan dulu Ji Hyung berkata bahwa Ji Hyung harus bertanggung jawab pada Hyang Gi karena sudah tidur dengannya. Lalu Seo Yeon menegaskan bahwa ia tidak ingin hati, jiwa dan hidupnya menyedihkan lagi bahkan jika itu karena Ji Hyung.
Karena ini pertemuan mereka yang terakhir Ji Hyung pun memeluk erat Seo Yeon dan berkata maaf bila selama ini ia benar-benar bajingan. Seo Yeon menerima pelukan Ji Hyung dan ia juga meminta maaf karena ia adalah wanita yang menyedihkan.
Di tempat parkir Seo Yeon berhenti sejenak ia terkenang memori saat bersama Ji Hyung, saat mereka sedang bicara masa yang akan datang. Bicara tentang kemungkinan apa yang di lakukan bila mereka benar-benar berpisah dan sudah menikah dengan pasangan masing-masing. Saat itu mereka masih bisa tertawa tapi pada kenyataannya perpisahan ini sangat menyakitkan. Ji Hyung meminta Seo Yeon ikut dengan mobilnya karena ia sangat khawatir dengan keadaan Seo Yeon. Tapi Seo yeon ngotot ia akan mengemudi sendiri dan ia berkata bahwa ia adalah wanita yang kuat dan ia tak suka bila Ji Hyung mengkhawatirkannya.
Tapi tiba-tiba Seo Yeon jatuh karena ia memakai sepatu hak tinggi. Ji Hyung marah-marah dan menyuruh Seo Yeon membuang sepatunya, ia berkata pada Seo Yeon apakah demi penampilan ia rela memakai gips di kakinya. Seo Yeon berkata bahwa ia memakai ini karena ingin bertemu dengan Ji Hyung, tapi bila ia tahu kejadiannya akan berakhir seperti ini maka ia tidak akan memakainya. Seo Yeon marah mengapa Ji Hyung berteriak padanya dan ia akan telanjang kaki agar Ji Hyung puas. Setelah itu Seo Yeon meninggalkan Ji Hyung ke toilet dan menangis sekuat-kuatnya karena telah menahan sakit hati dan kecewa yang ia sembunyikan dari Ji Hyung.
Ibu Ji Hyung menelpon anaknya, ia bertanya apakah Ji Hyung sudah memutuskan tanggal untuk bulan madu nya dengan Hyang Gi. Tanpa berfikir apa-apa Ji Hyung langsung berkata bahwa ia sama sekali tidak bisa cuti dan biar ia nanti yang bicara pada Hyang Gi. Lalu Ji Hyung pun menutup telponnya. Sedangkan ibu Ji Hyung sedang bersama dengan ibu Hyang Gi, ibu Hyang Gi marah-marah dengan info yang diberikan ibu Ji Hyung. Ia mengatakan Ji Hyung sudah memanfaatkan anak gadisnya yang bodoh, karena apapun yang dikatakan Ji Hyung maka Hyang Gi akan menurutinya.
Di dalam mobilnya Ji Hyung terkenang saat ia bertemu dengan Seo Yeon pertama kalinya. Saat itu Seo Yeon sedang memarahi adiknya Moon Kwok karena ia malas belajar tepat disaat Ji Hyung ingin kerumahnya ingin bertemu dengan kakak sepupu Seo Yeon. Saat di kantor Ji Hyung mengenang saat ia betemu dengan Jang Jae Min sahabatnya yang tidak lain adalah kakak sepupu Seo Yeon.
Jae Min menceritakan bagaimana dulu ibu Jae Min menemukan Seo Yeon dan adiknya Moon Kwok saat mereka berumur 6 dan 4 tahun. Mereka tidak memiliki tempat tinggal dan hampir mati kelaparan karena ditinggalkan oleh ibu kandungnya. Sedangkan Seo Yeon baru tiba di rumahnya dan melihat ponselnya terdapat panggilan tidak terjawab dari Ji Hyung.
Seo Yeon pun ingat saat dulu bersama Ji Hyung sedang membahas masalah nama mereka di ponsel masing-masing. Seo Yeon menganti nama Ji Hyung dengan nama seorang perempuan, mereka pun tertawa berdua, saat Seo Yeon bertanya namanya dig anti dengan apa dan ingin melihatnya sendiri di ponsel Ji Hyung, Ji Hyung berkata bahwa ia tidak menyimpan nomor telponnya, karena nomor telpon Seo Yeon ada di kepalanya. Lalu Seo Yeon bertanya lagi bagaimana dengan log panggilannya, Ji Hyung menjawab lagi ia akan segera menghapusnya karena Hyang Gi suka memeriksa ponselnya. Seo Yeon benar-benar kecewa dan marah karena ia merasa tidak dianggap.
Seo Yeon sedang menyiapkan makan malam, telponnya bordering itu dari Moon Kwok. Seo Yeon bertanya pada adiknya mengapa belum pulang karena ia sudah menyiapkan makanan. Moon Kwok berkata apakah kakaknya lupa bahwa hari ini mereka berjanji akan makan bersama di rumah bibi mereka. Seo Yeon seperti memikirkan sesuatu dan langsung berkata ia akan segera berangkat, ternyata Seo Yeon lupa melepaskan celemek dan mematikan kompor yang masih menyala.
Sedangkan Ji Hyung sedang menemui Jae Min. Jae Min terlihat aneh karena setelah satu tahun tidak bertemu tiba-tiba Ji Hyung memintannya bertemu, Jae Min berfikir sepertinya ini masalah besar karena Ji Hyung banyak minum. Dan Ji Hyung pun memberitahukan bahwa ia dan Seo Yeon pernah berkencan. Jae Min kaget mendengarnya karena ia tahu Ji Hyung sudah mempunyai tunangan ia berkata apakah Ji Hyung sedang mempermainkan Seo Yeon. Ji Hyung beralasan bahwa ini kemauan mereka berdua dan hari ini mereka telah memutuskan hubungan. Ji Hyung berkata bahwa ia sangat ingin membatalkan pernikahan ini. Jae Min mulai emosi sejak dari dulu Jae Min melarangnya untuk mendekati Seo Yeon dan ia bertanya apa yang di harapkan Ji Hyung bercerita padanya hari ini. Jae Min sangat sensitive segala sesuatu yang berhubungan dengan Seo Yeon karena ia tahu bagaimana Seo Yeon tumbuh dalam kesulitan. Karena Ji Hyung dan Seo Yeon yang menginginkan ini terjadi jadi apa masalahnya mereka menikah. Ji Hyung memberitahukan bahwa Seo Yeon yang tidak menginginkannya. Jae Min semakin kalap dan berkata omong kosong macam apa ini.
Ji Hyung mengulang kata-kata Seo Yeon bahwa ia tidak ingin sedih, tidak ingin terluka dan dibenci orang tua Ji Hyung, Seo Yeon tidak mau hidupnya seperti drama TV yang menyedihkan. Jae Min tidak habis fikir mengapa Ji Hyung menyalahkan sepupunya, ia berbalik bertanya pada Ji Hyung apakah ia mampu menentang keluarganya, apakah ia mampu membereskan semua masalah yang ia mulai sendiri. Park Ji Hyung dengan nada tinggi berkata jika bukan karena orang tuanya, bukan karena seorang gadis dan dua keluarga bergantung pada keputusannya maka ia sudah lama membatalkan pernikahannya bahkan pada saat ini juga. Tapi semua ini tak semudah yang Jae Min pikirkan, Ji Hyung dan Hyang Gi sudah lebih dari 10 tahun bertunangan dan orang tua Ji Hyung juga bekerja sebagai dokter di rumah sakit orang tua Hyang Gi dan juga Ji Hyung sudah tidur dengan Hyang Gi. Semua ini membuatnya gila, maka dari itu ia meminta tolong Jae Min membujuk Seo Yeon untuknya. Jae Min berkata ia tidak akan membantu Ji Hyung sebelum ia benar-benar melihat Ji Hyung gila, Jae Min baru akan percaya. Jae Min pun meninggalkan Ji Hyung dan memutuskan persahabatan mereka.
Seo Yeon dan Moon Kwok pulang kerumah, dari pintu Moon Kwok sudah mencium bau gas yang sangat menyengat, ia lalu melihat ke dapur ternyata benar air di panci sudah kering. Moon Kwok marah-marah pada Seo Yeon bagaimana mungkin kakaknya meninggalkan rumah dengan kompor menyala, bagaimana kalau mereka tidak mencium gas dan menyalakan api maka mereka bisa mati hari ini juga. Seo Yeon marah dengan dirinya sendiri, mengapa ia selalu lupa. Moon Kwok bertanya apakah ada masalah pada ingatan kakaknya ini sampai-sampai ia melupakan banyak hal. Seo Yeon menjawab bahwa ia tadi buru-buru jadi wajar bila ia lupa. Moon Kwok berkata bagaimana mungkin wajar, kakaknya sering meninggalkan ponselnya, datang dengan memakai celemek dan sekarang lupa mematikan kompor. Seo Yeon terduduk lemas dan berkata bahwa ia mengerti.
Ji Hyung pulang kerumah dan ibunya sudah menunggu, ibu memberitahukan bahwa ayahnya ingin Ji Hyung mengambil cuti selama 15 hari. Lalu Ji Hyung berkata pada ibunya apa yang akan terjadi bila ia ingin memutuskan pertunangannya karena ia tidak ingin melakukannya dan biarkan ia berhenti.
Sontak ibu Ji Hyung kaget mendengarnya, ia bertanya apakah Ji Yung sedang sakit atau ada masalah. Tapi Ji Hyung dengan lantang berkata bahwa ia tidak mencintai Hyang Gi dan mencintai orang lain. Ibu pun menarik Ji Hyung ke kamarnya.


-Bersambung-  
 
Powered by Blogger