En Xi tiba dirumah dan langsung tidur bersama ibu nya, ibu nya berkata bahwa hari ini kakaknya marah-marah. Belum sempat ia menjelaskan pada ibunya, kakaknya masuk dan menarik En Xi keluar rumah. Ia terus saja mengoceh dan memukul En Xi. Ibu nya ikut membantu tapi tetap kakaknya kalap, kakaknya bilang ini semua karena En Xi dia harus kehilangan pekerjaan. Ibu dengan cepat mengambil centong dan memukulkan pada anak laki-lakinya itu. Kakak En Xi pun menyerah dan kabur. Ibu meminta En Xi untuk cepat meninggalkan rumah mereka. En Xi sendiri tidak rela pergi karena ia takut kakaknya akan memukul ibunya lagi, lalu En Xi mengeluarkan uang dan bilang pada ibunya untuk disimpan jangan sampai diberikan pada kakaknya lagi. En Xi akhirnya pergi ke telpon umum, ia menekan nomor Jun Xi tapi ia ragu dan tidak jadi menelponnya.
Pagi-pagi sekali Jun Xi bangun, ia membuka galerinya dan ia kaget dengan apa yang ia lihat. En Xi sedang duduk di halamannya dengan membawa banyak tas di tangannya. En Xi bergurau apakah ia datang terlalu pagi, dan En Xi juga meminta izin agar ia dapat tinggal di galeri Jun Xi untuk beberapa hari saja. Jun Xi memegang pipi En Xi dan melihat ada tanda lebam di pipinya, ia sadar apa yang telah En Xi alami. Jun Xi pun membolehkan En Xi tinggal di tempatnya.
Jun Xi mengambil obat untuk luka En Xi, ia tampak terpukul mengingat apa yang sudah En Xi alami. Lalu Jun Xi menaruhnya di atas tas En Xi. Saat bercermin En Xi melihat memar di wajahnya sendiri, lalu ia melihata ada obat di atas tas nya. Karena merasa bersalah En Xi pun mencari Jun Xi yang sedang termenung, ia meminta maaf karena telah berbohong. Jun Xi tersenyum, ia mengatakan ia juga senang bisa tinggal bersama-sama lagi.
En Xi tertidur dengan pulas, Jun Xi membelai rambut En Xi dan mengucapkan “selamat malam”, ini hal yang selalu ingin Jun Xi katakana sejak dulu. Jun Xi pun mengingat semua kenangan mereka saat kecil. Ia merasa sungguh kasian dengan kehidupan En Xi. Ia menangis untuk En Xi.
Keesokan paginya Jun Xi pergi mencari kakak En Xi, ia bertanya dengan orang sekitar. Dan akhirnya ia menemukan kakak En Xi yang sedang minum. Tanpa berkata apapun, Jun Xi langsung menghajar kakak En Xi. Kakak nya pun kaget dan bertanya siapa ia sebenarnya. Jun Xi menjawab bahwa ia adalah Jun Xi dan memberitahu En Xi saat ini tinggal dengannya dan memperingatkan bahwa jika kakaknya masih mendekati En Xi, maka Jun Xi pun tak akan tinggal diam.
A Tai sedang bermain golf, stelah selesai ia mendapatkan telpon dari Jun Xi. Jun Xi hanya menanyakan kabar A Tai tapi Jun Xi menyuruhnya untuk datang ke tempat ia saat ini. Jun Xi berkata ia tidak bisa karena sudah ada janji. Jun Xi mengatakan bahwa En Xi tinggal bersamanya. A Tai senang mendengarnya.
A Tai lalu memanggil asisten ayah nya itu, ia meminta asisten nya itu untuk memecat supervisor saat ini juga. Tapi asisten berkata bahwa ia tidak bisa begitu saja memecat tapi mungkin ia bisa dipindahkan ke bagian lain. A Tai tetap ngotot dan tak mau tau bagaimanapun cara nya A Tai tak mau melihat supervisor itu lagi. A Tai juga memerintah kan asisten nya itu untuk tidak sembarangan menyebut nama En Xi tapi tambahkan dengan tambahan Nona di depan namanya.
Ternyata Jun Xi ada janji dengan En Xi untuk kepasar membeli bahan-bahan makanan, En Xi ingin memasak makanan yang enak untuk Jun Xi dan juga merayakan hari pertama Jun Xi mengajar kelas melukis. En Xi bertanya apakah tunangan Jun Xi sudah mengetahui tentang jadi diri En Xi. Jun Xi menjawab belum dan ia juga bertanya pada En Xi bagaimana ia menjelaskan hubungan mereka pada orang lain. En Xi menjawab biar saja orang lain tahu bahwa En Xi adalah adik sepupunya. Nanti setelah orang tua dan Xin Ai datang baru mereka mengatakan yang sebenarnya. Lalu Jun Xi mengatakan mengapa En Xi terlalu sopan bila bicara dengannya, En Xi hanya bilang bahwa ia agak kaku karena sudah lama tak bertemu. En Xi menanyakan kabar Xin Ai, Jun Xi bahwa Xin Ai sangat pandai ia sebentar lagi akan mendapat gelar MBA. En Xi asing mendengar kata MBA, ia pun bertanya. Jun Xi menjelaskan bahwa MBA berarti professor.
Sesampainya di rumah mereka berdua kaget karena sudah ada Yu Mei dan ia telah menyiapkan makan malam yang banyak. Mereka pun makan bersama. Yu Mei menanyakan untuk berapa hari En Xi akan tinggal bersama Jun Xi, En Xi bilang mungkin untuk 2-3 hari. Tapi Jun Xi membenarkannya, ia bilang pada Yu Mei bahwa En Xi akan tinggal bersamanya. Setekah makan Jun Xi mengantar Yu Mei pulang. Diperjalanan Yu Mei menanyakan mengapa Jun Xi tidak bicara padanya dulu masalah En Xi, tapi ia tidak marah. Ia mengingatkan Jun Xi bahwa besok mereka akan mengunjungi rumah Jun Xi. Yu Mei juga menyarankan bagaimana kalau mengajak En Xi dan A Tai juga. Jun Xi kaget dan ia bilang mungkin En Xi tak akan senang lebih baik Yu Mei hubungi A Tai saja.
Saat Jun Xi selesai mengajar, tiba-tiba sudah ada A Tai menuggunya. Sekalian Jun Xi mengajak A Tai untuk ikut kerumahnya dulu besok. A Tai saat itu juga bicara pada Jun Xi ia ingin berkencan dengan En Xi, dan ia harap Jun Xi dapat menyampaikan padanya. Jun Xi dengan tegas berkata tidak boleh pada A Tai. A Tai pun heran alasan apa Jun Xi melarangnya, apakah Jun Xi akan menjaga En Xi seumur hidup. A Tai pun bilang bahwa Jun Xi tidak tahu sebelum ia bertemu dengan En Xi, ia hamper saja menikah dengan pria tua.
A Tai pun menemui En Xi untuk member kabar bahwa En Xi bisa bekerja lagi besok. En Xi sangat senang dan bertanya apakah boleh dengan supervisor Jin dan apakah A Tai yang telah memohon padanya.
Keesokannya pun E n Xi pergi bekerja, saat En Xi sedang membawa troli salah satu temannya mengajaknya bicara. En Xi menanyakan kemanakah supervisor Jin karena daritadi ia tidak melihatnya. Teman nya pun bilang ia sudah di mutasikan menjaga kolam renang semua ini karena atasan baru itu. En Xi berkata sungguh keterlaluan atasan itu. Temannya juga bilang bahwa gosip yang beredar En Xi dekat dengan atasan itu, tapi temannya berfikir lagi mana mungkin En Xi bisa dekat dengan atasan itu, kalau tidak salah nama atasan itu adalah A Tai.
En Xi kaget dan menanyakan sekali apakah temannya menyebut A Tai, tanpa di duga A Tai ada didepan En Xi.
-Bersambung-