Pages

Subscribe Twitter Facebook

Jumat, 28 Desember 2012

sinopsis bad love episode 1 part 1


Para Pemain :

Kim Sung Su sebagai Lee So Wan
Lee Yo Won sebagai Na In Jung
Kwon Sang Woo sebagai Kang Yong Ki
Kim Sung So sebagai Park Shin Young/Jo Ann
Kim Ga Yun sebagai Kang Joo Ran

Episode pertama ini di awali dengan kemarahan yang sedang di rasakan oleh seorang pria yang bernama Lee So Wan yang terus menantap tajam kearah laptop kerjanya dan mengamati semua grafik dan nama-nama yang tertera. Ia geram dan marah saat melihat nama wakil yang ditetapkan adalah Han Sang Woo, sontak saja pria itu memukul laptopnya hingga tangannya terluka lalu membantingnya.
Sedangkan di sebuah lift ada sepasang kekasih yaitu Kang Yong Ki dan Joo Aan yang sedang di mabuk cinta. Mereka bermesraan di dalam lift tanpa melihat situasi dan kondisi, sedangkan dari arah luar Na In Jung lari terburu-buru sambil membawa cello di pundaknya untuk segera masuk ke dalam lift. Namun pintu segera di tutup oleh Joo Aan yang tidak rela waktu bermesraannya terganggu dengan adanya orang lain.
In Jung kesal dan menggerutu sendiri, ia berkata bagaimana mungkin wanita itu menutup pintu liftnya saat melihat orang lain berlari-larian ingin masuk juga. Andai saja itu dirinya ia tidak akan melakukan hal itu.
Na In Jung pun menunggu lift berikutnya. Saat ia sudah masuk, ia melihat seorang pria ingin masuk kedalam lift ini juga, dengan segera In Jung menahan tombol penutupnya. Ternyata laki-laki itu adalah Lee So Wan, saat masuk So Wan tidak sengaja menyenggol In Jung hingga ia terdorong. So Wan segera meminta maaf, namun bukannya menjawab In Jung hanya bengong dan terus memperhatikan wajah Soo Wan. Saat hendak menekan tombol lift, tangan mereka tanpa disengaja saling berbarengan dan bersentuhan. Lagi-lagi So Wan meminta maaf dan kali ini In Jung membalasnya dengan senyuman cantik di wajahnya.
Aksi Yong Ki dan Jo Ann masih berlangsung sampai-sampai mereke tidak sadar sudah berada di depan kantor Yong Ki dan lebih parahnya lagi di depan mereka kini sudah ada ayahnya yang kaget melihat tindakan tidak terpuji anaknya di kantor mereka. Tanpa bicara lagi, Direktur Kang langsung menampar pipi Yong Ki lalu melihat ke arah Jo Ann dengan sinis. Jo Ann pun angkat bicara, ia berkata pada Direktur Kang bahwa ibunya menitip salam untuknya. Direktur Kang lalu berkata bagaimana pun hubungan darah tidak bisa berbohong.
Jo Ann langsung menatap Yong Ki dan memutuskan pergi dari situ, Yong Ki marah pada ayahnya ia berkata apakah ayahnya baru puas setelah bicara seperti tadi. Direktur Kang pun menjawab bahwa Yong Ki harus mencari wanita yang sepadan dengannya. Yong Ki tersenyum sinis dan mengulang kata-kata ayahnya, lalu balik bertanya jika memang ia harus mencari wanita sepadan dengannya mengapa ayahnya sendiri mencari 2 istri ?? Direktur marah mendengarnya dan ingin menampar Yong Ki lagi. Namun kali ini Yong Ki dengan tegas berkata bahwa ia tidak mau di pukul lagi, hatinya sudah terlalu sakit.
Yong Ki pun memutuskan meninggalkan kantornya, saat di lift ia berpapasan dengan Lee So Wan. So Wan memperhatikan Yong Ki dengan seksama, dengan sinis Yong Ki bertanya mengapa So Wan memandangnya seperti itu. Lee So Wan dengan tenang menjawab, bahwa Yong Ki harus memperhatikan penampilan bajunya yang sungguh berantakan. Lee So Wan pun keluar dari lift, saat keluar Yong Ki berkata sekali lagi apakah So Wan benar-benar ingin menjadi seperti ayah ?? So Wan hanya diam dan terus memandang Yong Ki.
Pagi-pagi sekali Na In Jung sudah rapi dan berdandan sangat cantik, ternyata ia menjadi pemain cello di pernikahan pengasuh ibunya saat kecil dulu. Di waktu bersamaan So Wan pun sedang mengadakan pembukaan resmi perusahaannya bersama direktur Kang. Ternyata Yong Ki berada di tempat yang sama dengan In Jung, Yong Ki mengambil minuman dan makanan di tempat pesta sesukanya padahal ia tidak mengenal siapa yang menikah. Sampai pada akhirnya ia di usir oleh panitia pernikahan karena merasa tamu tak di undang.
Dengan santai Yong Ki pergi dan membuang kaleng minuman sembarangan. Dukkk … kaleng itu mengenai kepala In Jung, In Jung segera menoleh dan mencari-cari siapa pelakunya. Ternyata Yong Ki orangnya, In Jung pun langsung menyuruh Yong Ki untuk meminta maaf padanya. Yong Ki tersenyum dan meminta In Jung santai saja, tadinya ia mau meminta maaf namun In Jung sudah keburu marah. In Jung kesal mendengarnya, dengan santai Yong Ki malah meledek In Jung dengan berkata sampai jumpa kakak yang cantik.
Keesokan harinya In Jung memutuskan ingin pergi berwisata walaupun seorang diri, ia pergi ke taman bilurin. Ternyata di tempat yang sama Lee So Wan sedang berjalan-jalan melepas penat dengan masalah yang sedang ia hadapi. In Jung terus mutar-mutar mencari jalan keluar bilurin tersebut, namun ia malah kebingungan sendiri. Dan pada akhirnya saat di tengah taman, So Wan dan In Jung bertemu lagi untuk kedua kalinya. Mereka tersenyum dan saling menyapa, So Wan langsung bertanya apakah In Jung mau mengenalnya ?? In Jung hanya tersenyum. Belum sempat menjawab, pembicaraan mereka terpotong karena So Wan mendapat telpon. So Wan sedikit menjauh dari In Jung, In Jung sekilas mendengar pembicaraan So Wan. Saat selesai menerima telpon So Wan terlihat lemas dan hanya diam, In Jung langsung berkata bahwa semua orang bisa saja terjatuh dan gagal namun disaat seperti itu hal yang harus dilakukan adalah tarik nafas dalam-dalam baru mencari solusi masalah tersebut. Tanpa berkata lagi So Wan pun langsung menuruti kata-kata In Jung dan setelah itu ia langsung berkata sekarang saatnya mereka mencari jalan keluar.
Saat berjalan So Wan berkata bahwa mereka harus berjalan kesebelah kiri, In Jung kaget bagaimana So Wan bisa tahu jalan keluarnya. So Wan pun berkata bahwa taman ini sama seperti kehidupan, mereka harus bisa memilih daripada mereka cape harus mondar-mandir. In Jung pun menambahkan bahwa dalam kehidupan yang perlu dilakukan hanyalah mengikuti keinginan hati. Akhirnya mereka menemukan jalan keluar dari taman ini, In Jung berpamitan karena arah pulang mereka berbeda. Saat dua-duanya sudah saling membelakangi, So Wan memanggil In Jung dan bertanya apakah In Jung mau melewati jalan bersamanya ?? karena inilah keinginannya saat ini.


-Bersambung-

Apakah jawanban dari In Jung atas pertanyaan sekaligus pernyataan So Wan ??
Akankah pertemuan yang semula keidaksengajaan menjadi berlanjut ?? 
Siapakah So Wan sebenarnya ??
Temukan jawabannya episode selanjutnya ...

Jumat, 07 Desember 2012

sinopsis endless love episode 18 final

En Xi masuk ke kamarnya dan melihat sprei yang ia simpan di bawah tempat tidur, ternyata dugaannya benar Jun Xi sudah mengetahui apa yang terjadi padanya. En Xi langsung mencari Jun Xi dan duduk di sampingnya. En Xi memberikan foto-fotonya kemarin, Jun Xi tersenyum dan berkata bahwa En Xi manis. En Xi langsung bilang pada Jun Xi bahwa penyakitnya semakin parah, Jun Xi meoleh sedih pada En Xi dan hanya diam. En Xi meminta pada Jun Xi bila nanti ia sudah tidak ada ia berharap Jun Xi lah yang mewakilinya untuk menyimpan foto-foto itu walaupun fotonya sangat jelek. En Xi juga minta untuk mengajak ayah dan ibunya makan bersama sebelum ia benar-benar pergi.
Ia tahu mungkin ia akan meninggalkan Jun Xi tidak lama lagi, tapi En Xi mohon pada Jun Xi untuk tidak membuatnya merasa bersalah dan juga membenci dirinya. Karena bagi En Xi dengan Jun Xi menyukainya saja itu adalah hal paling membahagiakannya di dunia ini. Jun Xi terenyuh mendengar kata-kata En Xi, ia pun segera mendekap En Xi di dadanya. Jun Xi berkata bahwa ia akan selalu menyukai En Xi sampai dunia berakhir, dari kecil hingga sekarang ia akan terus menyukai En Xi karena hanya En Xi seorang di dunia ini yang ia sukai. Ia juga tidak akan membiarkan En Xi untuk pergi meninggalkannya sampai kapanpun akan selalu bersama tak akan membiarkan En Xi pergi sendirian.
Ibu En Xi minum-minum dan menangis meratapi nasibnya yang begitu parah, tiba-tiba Xin Ai masuk dan menemani ibu En Xi minum. Ibu En Xi bertanya mengapa Xin Ai kesini bukan menjenguk En Xi. Xin Ai menjawab bahwa ia sengaja kesini untuk menemani ibu En Xi, karena ia tahu ibu En Xi tak akan datang menemui En Xi saat ini dan pasti merasa sangat kesepian. Ibu En Xi pun menjawab bahwa ia tidak enak hati kesana karena ada ayah dan ibu En Xi mereka akan makan bersama di galeri Jun Xi. Xin Ai mengenggam tangan ibu En Xi dan memintanya untuk tegar menjalani ini semua, ibu En Xi pun memblas perhatian Xin Ai dengan membelai wajah Xin Ai dengan penuh kasih sayang.
Setelah makan bersama, Nyonya Yin membantu En Xi untuk menyisirkan rambutnya. Betapa kagetnya Ny. Yin melihat sisir penuh dengan rambut En Xi yang rontok, dengan seketika ia memluk En Xi dengan erat dan berteriak memohon pada Tuhan untuk tidak mengambil En Xi sebelum dirinya yang taida, En Xi hanya tersenyum dan berkata pada Ny. Yin bahwa ia tidak akan meninggal. En Xi berbalik ingin memeluk Ny, Yin tapi tanpa sengaja tangannya menyenggol tas Ny. Yin hingga jatuh. En Xi kaget melihat foto yang ia berikan pada Jun Xi ada di tas Ny. Yin. Ny. Yin memungutnya dan memberitahukan En Xi bahwa Jun Xi lah yang meminta ia menjaga foto-foto ini karena Jun Xi bilang ia tidak akan bisa menjaganya.
Saat ayah dan ibu Jun Xi pulang En Xi langsung masuk ke galeri dan mencari-cari sesuatu. Betapa kagetnya En Xi saat melihat ada sebotol racun di dalam laci Jun Xi. Setelah Jun Xi selesai mengunci dan mengecek pintu sudah terkunci, ia masuk ke dalam dan betapa kagetnya Jun Xi melihat En Xi sedang merobek-robek foto-fotonya kemari. Jun Xi bertanya mengapa En Xi merobek foto yang mau ia simpan ?? En Xi pun menangis dan berteriak bahwa Jun Xi tidak boleh meninggal, untuk apa Jun Xi mau bunuh diri dan meninggal sepertinya ?? Jun Xi pun tidak mengelak, hanya air mata yang menetes di pipinya. En Xi meminta Jun Xi untuk berjanji padanya tidak akan bunuh diri namun Jun Xi dengan keteguhan hatinya berkata ia tidak bisa berjanji seperti itu pada En Xi. En Xi menangis sejadi-jadinya dan Jun Xi langsung memeluknya erat.
Jun Xi meminta En Xi berfikir bagaimana bisa ia hidup sendiri tanpa En Xi di sampingya, karena kalau En Xi tidak ada ia tidak bisa terus hidup. Kalau En Xi memintanya berjanji, baginya En Xi sangatlah kejam. En Xi meminta Jun Xi untuk berjanji karena anggap saja itu adalah keinginan terakhirnya tapi Jun Xi malah ingin mengakhiri hidupnya. Ia hanya punya sedikit waktu untuk hidup apakah Jun Xi tidak kasihan padanya ?? Mengapa Jun Xi begitu kejam padanya ?? bukankah Jun Xi bilang mencintainya ?? karena itulah En Xi tak akan membiarkan Jun Xi mati, ia mohon Jun Xi menyetujuinya. Jun Xi mendekap erat En Xi dan akhirnya ia berkata bahwa ia berjanji tidak akan seperti itu.
Malam hari En Xi terbangun dan ia melihat pohon di halaman kerlap-kerlip penuh lampu, karena heran En Xi pun mendekat ke arah jendela ternyata di bawah pohon itu sudah ada Jun Xi dan tergantung sebuah gaun putih nan cantik. Akhirnya mereka berdua duduk di bawah pohon di tengah lingkaran lilin-lilin yang telah Jun Xi hias sebelumnya.
Jun Xi mengenggam jemari En Xi dan melingkarkan sebuah cincin di jari manisnya. Jun Xi mengangkat tangannya dan mengucap sumpah “Aku Jun Xi selamanyan akan mencintai En Xi dan En Xi akankah kau selamanya akan mencintai Jun Xi ??”, En Xi menjawab sumpah itu dengan senyuman “aku akan mencintai Jun Xi selamanya”. Jun Xi membaptis kepala En Xi dan berkata bahwa sekarang ia hilangkan segala kesalahan En Xi, En Xi pun menjawab bahwa ia juga telah menghilangkan kesalahan Jun Xi. Mereka tersenyum bahagia dan Jun Xi pun mengecup kening En Xi dan memeluknya erat.
Pagi-pagi sekali En Xi membangunkan Jun Xi dan memintanya untuk menemani ke pantai saat ini juga. Jun Xi sempat berfikir lama dan akhirnya mereka duduk berdua di hamparan pasir dan juga gelas gambar mereka. Jun Xi bertanya pada En Xi apakah ada yang En Xi sesalkan selama ini ?? En Xi menyanderkan kepalanya di bahu Jun Xi, ia berkata bahwa ia tidak akan pernah menyesal selama Jun Xi menemaninya dan masih ada ayah, ibu dan juga Han Tai.
En Xi sangat pucat dan meneteskan air mata, En Xi menambahkan bahwa ia tahu Jun Xi akan menjaga mereka semua. En Xi menambahkan kalau dulu hingga saat ini, tiap menit dan tiap detik ia akan mencintai Jun Xi. Jun Xi menangis dan menjawab bahwa ia tahu itu dan perasaannya juga sama dengan apa yang En Xi rasakan. En Xi mengucap terima kasih dan berkata bahwa ia merasa ingin tidur saat ini.
Jun Xi pun menggendong En Xi agar En Xi tidur, saat ia di gendong En Xi meminta Jun Xi memebritahunya apa yang akan Jun Xi lakukan esok hari ?? karena ia sangat ingin tahu. Jun Xi menjawab bahwa ia akan bangun pagi-pagi dan akan memikirkan En Xi, lalu bantu En Xi memberesi foto, setelah itu ia akan menelpon ayah dan ibu berkata bahwa En Xi aman bersamanya, lalu mereka makan siang bersama. Belum selesai Jun Xi bicara, tiba-tiba genggaman tangan En Xi terlepas dan terkulai lemah di dada Jun Xi. Jun Xi tercengang dan tak percaya bahwa kini En Xi sudah pergi dengan tenang di atas gendongannya, airmata Jun Xi tak hentinya menetes mengantar kepergian kekasih tercintanya. Jun Xi pun memberitahu En Xi sekali lagi dan untuk terakhir kalinya bahwa ia sangat mencintai En Xi.
Upacara pemakaman En Xi pun di gelar, setelah upacara selesai Jun Xi mendekati Han Tai yang sedang melamun sendiri. Saat Jun Xi duduk di sampingnya Han Tai langsung berkata bahwa Jun Xi adalah orang yang tidak dapat di percaya ?? mengapa En Xi bisa sampai meninggal ?? apa saja yang Jun Xi lakukan selama ini ?? bukankah ia yang selalu bersama En Xi ?? Jun Xi menangis tapi mulutnya menyunggingkan senyuman, ia berkata bahwa ia meminta tolong pada Han Tai untuk mengantarkan En Xi ke tempat persemayamannya, karena ia tidak bisa melakukan itu saat ini. Jun Xi berkata jika Han Tai bersedia pasti En Xi akan bahagia.
Saat Han Tai sedang menabur abu di laut, Jun Xi datang ke sekolah ia dan En Xi dulu. Ia mendatangi tempat dimana dulu En Xi tertabrak sebuah truk. Ia melamun mengenang saat-saat En Xi dalam kesakitan, namun tanpa di sangka sebuah truk kini ada di depan mata Jun Xi. Truk dalam kecapatan tinggi memberikan tanda agar Jun Xi segera menghindar namun Jun Xi sengaja menghadang truk itu dan akhirnya ia pun terpental jatuh. Jun Xi benar-benar melakukan sumpahnya bahwa ia akan mati setelah En Xi mati. Baginya tidak ada gunanya ia hidup tanpa En Xi ada di sampingnya.


-TAMAT-



 
Powered by Blogger