Mei Ja memilih anggur merah sedangkan Xiao Fei harus memilih anggur putih. Manager tertawa mendengar Xiao Fei memilih anggur putih, dan ia juga berkata apakah Xiao Fei tidak tahu hidangan kali ini adalah daging merah dan daging merah sangat cocok dengan anggur merah. Lalu Xiao fei menjelaskan panjang lebar bahwa hidangan kali ini adalah shank domba yang direbus dengan saus rosemary tetapi domba nya domba kecil jadi di anggap sebagai daging putih dan disajikan dengan asparagus. Xiao Fei juga mengutip kata-kata manager saat wawancara dulu bahwa asparagus tidak cocok dengan anggur merah.
Manager tertawa puas mendengar penjelasan Xiao Fei dan keputusan manager pun Xiao Fei lah yang pantas masuk divisi sekretaris. Manager meminta Xiao Fei membawa anggur-anggur ini ke tempat pembekuan karena mereka akan menghidangkan untuk klien mereka. Saat sedang membawa anggur-anggur itu, Mei Ja menghampiri Xiao Fei. Ia meminta tolong di ambilkan sebuah tali karena ia sangat membutuhkan, Xiao Fei ragu-ragu tapi Mei Ja menyakinkan anggur itu biar Mei Ja yang memegangnya sampai Xiao Fei kembali.
Nai Te disuru datang untuk mengambil anggur-anggur itu dari Mei Ja, tapi Nai Te memergoki Mei Ja baru saja keluar dari sebuah ruangan. Nai Te bertanya pada Mei Ja apa yang telah ia lakukan dan dari mana. Mei Ja menjawab dengan gugup bahwa ia dari toilet, Nai Te bisa melihat dengan sensor mata robotnya. Saking gugupnya Mei Ja berbalik badan dan kakinya terkilir lalu jatuh membentur tembok, anggur-anggur itu pun terlepas dari tangannya untung Nai Te dengan sigap menangkapnya. Dari kejauhan Xiao Fei salah menafsirkan, ia menuduh Nai Te mendorong Mei Ja hingga tak sadarkan diri. Xiao Fei sangat marah dan Nai Te melihat cincinnya kini benar-benar berwarna orange.
Saat penjamuan klien tiba manager menyuguhkan anggur-anggur terbaik tadi tapi setelah meminum anggur itu ekspresi klien sangat tidak meyenangkan. Dengan marah manager memanggil Xiao Fei, lalu Nai Te datang memberitahukan bahwa kemungkinan Mei Ja yang telah menukar anggur itu. Manager menanyakan mana bukti bahwa Mei Ja yang melakukan itu, karena tak ada bukti maka Xiao Fei dinyatakan gagal masuk divisi sekretaris tahun ini.
Pagi hari para karyawan akhirnya sampai di kantor lagi, acara piknik mereka sudah usai. Saat turun dari bis Xiao Fei mengatakan ingin membicarkan suatu hal pada Nai Te. Saat mereka berdua Xiao terlihat masih sangat marah akhirnya ia berkata bahwa ia akan mengembalikan Nai Te pada Lee Wu Wu, menurut buku panduan apabila robot telah menyakiti manusia maka sang pembeli dapat mengembalikannya dengan hanya membayar biaya pengiriman dan Lee Wu Wu pun akan segera menjemput Nai Te. Nai Te masih tidak mengerti maksud perkataan Xiao Fei, ia pun melihat cincinnya yang masih berwarna orange. Xiao Fei pun menjelaskan bahwa Nai Te sudah menyakiti sahabat-sahabatnya,pertama Nai Te menjebol tembok Zhong Shi dan terakhir Nai Te mencelakakan Mei Ja, ia tidak mau semakin lama Nai Te bersamanya maka semakin banyak orang yang di sakiti lalu Xiao Fei. Xiao Fei juga kecewa untuk mengetahui perasaan Xiao Fei, Nai Te hanya bisa mengandalkan cincin itu bagaimana mungkin seorang robot bisa menjadi pacar yang nyata dan mutlak, Nai Te sama sekali tidak memiliki perasaan.
Xiao Fei pun memutuskan hubungan mereka dan pergi meninggalkan Nai Te sendiri. Nai Te berteriak bahwa Xiao Fei tidak bisa memutuskannya seperti ini. Nai Te terus menerus mengejar tapi akhirnya ia berhenti dan disampingnya sudah ada Lee Wu Wu. Lee Wu Wu aneh mengapa Nai Te berhenti padahal dengan program robot di tubuhnya ia bisa dengan mudah mengejar taksi itu dan ia pasti akan mengikuti kemana pun pasangannya pergi tapi mengapa Nai Te berhenti. Lalu Nai Te menunjukkan cincinnya yang kini berubah menjadi hitam, ia berkata pada Lee Wu Wu apabila ia terus mengejar Xiao Fei maka hanya akan membuatnya semakin terluka yang terpenting saat ini adalah melihat Xiao Fei bahagia. Lee Wu Wu kaget mendengar kata-kata Nai Te, ia berfikir apakah Nai Te sudah semakin sempurna dan berkembang, karena pemikiran seperti itu tidak ada sama sekali dalam program robotnya.
Di dalam taksi Xiao Fei hanya bisa menangis mengenang semua hal yang pernah ia lewati bersama Nai Te, akhirnya Xiao Fei meminta supir untuk memutar arah dan mencari-cari Nai Te tapi ia tidak menemukannya.
Setelah lama mencari ternyata Nai Te sudah ada di sampingnya, Xiao Pun menangis sejadi-jadinya dalam pelukan Nai Te. Ia memberikan Xiao Fei sebungkus kue beras dan membuat Xiao Fei tertawa, Nai Te bingung melihat cincinnya mengapa berwarna merah padahal Xiao Fei sudah tertawa bahagia. Xiao Fei pun berkata ia tidak akan mengembalikan Nai Te pada Lee Wu Wu. Nai Te bahagia dan memeluknya lebih erat lagi.
Nai Te bertanya pada Xiao Fei apakah Xiao Fei menunggu telpon dari Mei Ja karena semalam Xiao Fei mengigau menyebut-nyebut namanya. Xiao Fei berkata bahwa Mei Ja masih marah padanya. Lalu Nai Te berkata sebenarnya Mei Ja bukan marah dengan Xiao Fei atau dirinya tapi karena kejadian saat liburan kemarin. Xiao Fei penasaran apa yang sudah Mei Ja lakukan. Nai Te ingin mengatakannya tapi tidak bisa, karena saat Xiao Fei memesannya Xiao Fei memasukan kriteria untuk tidak mencampuri urusan wanita. Nai Te hanya meminta Xiao Fei berhati-hati karena Mei Ja bukan orang yang dipikirkan Xiao Fei. Xiao Fei semakin penasaran.
Saat di kantor Xiao Fei melihat Mei Ja di tampar oleh Vivian (pacar Gun Shi) ia baru saja putus dengan Guan Shi dan itu karena Mei Ja telah menggodanya, Xiao Fei pun menjadi penengah dan meminta Mei Ja menyanggahnya tapi Mei Ja malah berlari keluar. Di tengah kebingungan, geng sekretaris datang menghampirinya dan akhirnya membongkar semua kejahatan Mei Ja yang telah dilakukan pada Xiao Fei.
Xiao Fei pun bercerita pada Nai Te dan teman lainnya mereka tidak menyangka Mei Ja tega berbuat hal seperti itu pada sahabatnya sendiri. Nai Te melihat cincinya berwarna hitam itu pertanda Xiao Fei sangat terluka dan ingin menangis. Tapi Xiao Fei tidak percaya dengan yang di katakan oleh Fei Je karena baginya Mei Ja adalah sahabat terbaiknya dan tak akan mungkin menyakitinya. Nai Te menambahkan dari penglihatannya Mei Ja setiap berada dekat dengan Xiao Fei selalu tegang. Lagi-lagi Xiao Fei membantah bahwa itu tidak bisa membuktikan Mei Ja seorang yang jahat.
Tiba-tiba Zhong Shi datang dan memberikan saksi yang lain tentang Mei Ja. Saat Mei Ja di rumah sakit dan Xiao Fei mengenggam tangan Mei Ja, Zhong Shi merlihat gelang (Xiao Fei memberikan gelang perak kembaran sebagai tanda persahabatan) yang dipakai Mei Ja berubah warna menjadi hitam lain dengan gelang Xiao Fei. Gelang perak takkan bisa berubah warna jika tidak terkena bahan kimia. Ini terhubung dengan perubahan rasa anggur merah dulu dengan gelang Mei Ja. Zhong Shi meminta secara khusus kepada general manager dan bos restoran untuk memberikan video CCTV saat Mei Ja memberikan anggur ke dapur.
Ternyata Mei Ja diam-diam mengambil botol anggur merah dan putih lalu memasukkan ke dalam pemandian air panas yang memakai bahan kimia di tempat piknik mereka saat itu.
Xiao Fei langsung berlari menemui Mei Ja. Mei Ja sudah tahu maksud kedatangan Xiao Fei mencarinya maka ia mengungkapkan semuanya. Mei Ja lah yang menggoda Guan Shi dan menyuruhnya menolak Xiao Fei. Ia juga membenarkan semua hal buruk yang telah ia lakukan pada Xiao Fei. Xiao Fei tidak habis pikir dan ia pun bertanya pada Mei Ja bukankah mereka teman baik.
Mei Ja pun berkata bahwa ia sangat membenci Xiao Fei semenjak 4 tahun lalu saat Xiao Fei menemukan file yang telah ia lupakan di depan manager umum dan itu membuatnya tidak bisa masuk divisi sekretaris. Lalu Mei Ja pun melepas gelang pemberian Xiao Fei dan membuangnya. Xiao Fei lalu memungutnya lagi dan menatap Mei Ja. Mei Ja berkata jangan memohon padanya lagi untuk berteman, bukan permohonan yang di terima Mei Ja, melainkan sebuah tamparan di pipi. Setelah menampar pipi Mei Ja, Xiao Fei memutuskan persahabatan mereka tapi ia mengembalikan gelang itu sebagai kado untuknya.
Zhong Shi menunggu Xiao Fei dan juga Nai Te. Ia ingin menghibur Xiao Fei yang sedang sedih. Lalu Nai Te menatap mata Zhong Shi dan ia memberitahukan Xiao Fei bahwa Zhong Shi khawatir pada Xiao Fei. Xiao Fei langsung melingkarkan tangannya di pundak Zhong Shi lalu ia bertanya apakah Nai Te cemburu padanya. Nai Te menjawab bila Zhong Shi sahabat baik Xiao Fei maka Zhong Shi juga adalah sahabat baiknya. Mereka makan di sebuah restoran. Xiao Fei sangat senang berada di samping Nai Te dan mereka saling menyuapi mesra dan itu membuat Zhong Shi terpaku melihatnya.
Xiao Fei mengajak Nai Te ke butik pakaian dalam, ternyata selama ini Nai Te tidak pernah memakai celana dalam. Saat Nai Te masuk butik para penjaga toko terpesona melihat ketampanan Nai Te. Ternyata Nai Te salah paham ia bilang pada penjaga toko bahwa ia ingin membelikan pakaian dalam untuk pacar nya, tapi ia tidak tahu selera pacarnya. Salah satu penjaga toko berkata ia siap untuk mencobanya sebagai contoh.
Xiao Fei langsung menghampiri Nai Te yang sedang dikerubutin wanita dan membawanya pergi. Penjaga toko berkata mengapa prianya tampan sedangkan wanitanya jelek sekali mereka yakin bahwa pasangan ini tidak akan tahan lama. Xiao Fei mendengar hal itu dan menggengam tangan Nai Te di depan kedua wanita itu dan berkata bahwa Nai Te selamanya miliknya sampai langit terbelah tetap miliknya.
Saat dirumah Nai Te sangat senang mendengar pengakuan Xiao Fei di toko tadi, ia berniat mencium Xian Fei dan melakukan “itu”. Xiao Fei ketakutan dan ia mengepalkan tangannya bila Nai Te terus mendekat. Lalu Nai Te berkata mengapa Xiao Fei tidak ingin melakukan “itu” padahal cincinnya berwarna merah muda itu tandanya Xiao Fei ingin melakukannya walaupun sedikit.
Xiao Fei pun meninggalkan Nai Te dan ia pergi mandi. Saat di kamar mandi bel rumha berbunyi, Xiao Fei menyuruh Nai Te membukanya. Saat Nai Te buka pintu itu ternyata Zhong Shi, Zhong Shi melongo melihat Nai Te bertelanjang dada.
Saat keluar kamar mandi Xiao Fei lebih kaget dari yang ia duga, Nai Te hanya memakai hot pants dan Zhong Shi menatap dengan curiga. Xiao Fei pun berkata bahwa hubungannya dengan Nai Te tidak seperti yang Zhong Shi duga. Lalu Zhong Shi memberikan susu coklat yang khusus ia buat utuk Xia Fei, dan ia mengatakan selamat untuk Xiao Fei karena ia telah memutuskan tinggal bersama dengan Nai Te itu berarti “kini bandara telah mempunyai pesawatnya”. Xiao Fei terdiam dan bingung mengapa Zhong Shi aneh.
Saat pagi hari di kantor Xiao Fei mendengar bahwa Mei Ja minta pada ketua divisi untuk memindahkannya di kantor cabang, posisi apapun ia akan terima asal ia bisa pindah. Xiao Fei hanya memperhatikan Mei Ja, ia pun melihat gelang persahabatannya dengan Mei Ja dan berfikir apapun Mei Ja pergi memang karena dirinya.
Di saat hati Xiao Fei sedang kacau, datanglah Lee Wu Wu seperti biasanya entah muncul darimana. Ia berniat menagih uang bulanan seperti yang sudah disepakati mereka. Xiao Fei sedikit lupa dan berkata apakah ia harus membayar 50.000 dollar. Lee Wu Wu pun tertawa mendengar lelucon Xiao Fei. Dia langsung berkata bahwa Xiao Fei harus membayar 3 bulan pertama sebesar 300.000 dollar maka ia akan memiliki Nai Te seumur hidupnya. Dengan seketika Xiao Fei tumbang di depan Lee Wu Wu, selalu seperti itu bila ia terlalu kaget.
Xiao Fei memutuskan hanya makan siang dengan salad, ia benar-benar harus mengatur keuangan karena duitnya sudah terkuras untuk membayar pemeliharaan Nai Te. Nai Te melihat ada yang aneg dengan pacarnya itu, ia bertanya apakah Xiao Fei sedang demam. Xiao Fei berbohong ia bilang ia hanya tidak nafsu makan. Nai Te langsung menempelkan kelapa pada kepala Xiao Fei dengan raut wajah yang sedih, sama seperti Zhong Shi yang melihat mereka berdua hanya bisa termenung.
Manager tertawa puas mendengar penjelasan Xiao Fei dan keputusan manager pun Xiao Fei lah yang pantas masuk divisi sekretaris. Manager meminta Xiao Fei membawa anggur-anggur ini ke tempat pembekuan karena mereka akan menghidangkan untuk klien mereka. Saat sedang membawa anggur-anggur itu, Mei Ja menghampiri Xiao Fei. Ia meminta tolong di ambilkan sebuah tali karena ia sangat membutuhkan, Xiao Fei ragu-ragu tapi Mei Ja menyakinkan anggur itu biar Mei Ja yang memegangnya sampai Xiao Fei kembali.
Nai Te disuru datang untuk mengambil anggur-anggur itu dari Mei Ja, tapi Nai Te memergoki Mei Ja baru saja keluar dari sebuah ruangan. Nai Te bertanya pada Mei Ja apa yang telah ia lakukan dan dari mana. Mei Ja menjawab dengan gugup bahwa ia dari toilet, Nai Te bisa melihat dengan sensor mata robotnya. Saking gugupnya Mei Ja berbalik badan dan kakinya terkilir lalu jatuh membentur tembok, anggur-anggur itu pun terlepas dari tangannya untung Nai Te dengan sigap menangkapnya. Dari kejauhan Xiao Fei salah menafsirkan, ia menuduh Nai Te mendorong Mei Ja hingga tak sadarkan diri. Xiao Fei sangat marah dan Nai Te melihat cincinnya kini benar-benar berwarna orange.
Saat penjamuan klien tiba manager menyuguhkan anggur-anggur terbaik tadi tapi setelah meminum anggur itu ekspresi klien sangat tidak meyenangkan. Dengan marah manager memanggil Xiao Fei, lalu Nai Te datang memberitahukan bahwa kemungkinan Mei Ja yang telah menukar anggur itu. Manager menanyakan mana bukti bahwa Mei Ja yang melakukan itu, karena tak ada bukti maka Xiao Fei dinyatakan gagal masuk divisi sekretaris tahun ini.
Pagi hari para karyawan akhirnya sampai di kantor lagi, acara piknik mereka sudah usai. Saat turun dari bis Xiao Fei mengatakan ingin membicarkan suatu hal pada Nai Te. Saat mereka berdua Xiao terlihat masih sangat marah akhirnya ia berkata bahwa ia akan mengembalikan Nai Te pada Lee Wu Wu, menurut buku panduan apabila robot telah menyakiti manusia maka sang pembeli dapat mengembalikannya dengan hanya membayar biaya pengiriman dan Lee Wu Wu pun akan segera menjemput Nai Te. Nai Te masih tidak mengerti maksud perkataan Xiao Fei, ia pun melihat cincinnya yang masih berwarna orange. Xiao Fei pun menjelaskan bahwa Nai Te sudah menyakiti sahabat-sahabatnya,pertama Nai Te menjebol tembok Zhong Shi dan terakhir Nai Te mencelakakan Mei Ja, ia tidak mau semakin lama Nai Te bersamanya maka semakin banyak orang yang di sakiti lalu Xiao Fei. Xiao Fei juga kecewa untuk mengetahui perasaan Xiao Fei, Nai Te hanya bisa mengandalkan cincin itu bagaimana mungkin seorang robot bisa menjadi pacar yang nyata dan mutlak, Nai Te sama sekali tidak memiliki perasaan.
Xiao Fei pun memutuskan hubungan mereka dan pergi meninggalkan Nai Te sendiri. Nai Te berteriak bahwa Xiao Fei tidak bisa memutuskannya seperti ini. Nai Te terus menerus mengejar tapi akhirnya ia berhenti dan disampingnya sudah ada Lee Wu Wu. Lee Wu Wu aneh mengapa Nai Te berhenti padahal dengan program robot di tubuhnya ia bisa dengan mudah mengejar taksi itu dan ia pasti akan mengikuti kemana pun pasangannya pergi tapi mengapa Nai Te berhenti. Lalu Nai Te menunjukkan cincinnya yang kini berubah menjadi hitam, ia berkata pada Lee Wu Wu apabila ia terus mengejar Xiao Fei maka hanya akan membuatnya semakin terluka yang terpenting saat ini adalah melihat Xiao Fei bahagia. Lee Wu Wu kaget mendengar kata-kata Nai Te, ia berfikir apakah Nai Te sudah semakin sempurna dan berkembang, karena pemikiran seperti itu tidak ada sama sekali dalam program robotnya.
Di dalam taksi Xiao Fei hanya bisa menangis mengenang semua hal yang pernah ia lewati bersama Nai Te, akhirnya Xiao Fei meminta supir untuk memutar arah dan mencari-cari Nai Te tapi ia tidak menemukannya.
Setelah lama mencari ternyata Nai Te sudah ada di sampingnya, Xiao Pun menangis sejadi-jadinya dalam pelukan Nai Te. Ia memberikan Xiao Fei sebungkus kue beras dan membuat Xiao Fei tertawa, Nai Te bingung melihat cincinnya mengapa berwarna merah padahal Xiao Fei sudah tertawa bahagia. Xiao Fei pun berkata ia tidak akan mengembalikan Nai Te pada Lee Wu Wu. Nai Te bahagia dan memeluknya lebih erat lagi.
Nai Te bertanya pada Xiao Fei apakah Xiao Fei menunggu telpon dari Mei Ja karena semalam Xiao Fei mengigau menyebut-nyebut namanya. Xiao Fei berkata bahwa Mei Ja masih marah padanya. Lalu Nai Te berkata sebenarnya Mei Ja bukan marah dengan Xiao Fei atau dirinya tapi karena kejadian saat liburan kemarin. Xiao Fei penasaran apa yang sudah Mei Ja lakukan. Nai Te ingin mengatakannya tapi tidak bisa, karena saat Xiao Fei memesannya Xiao Fei memasukan kriteria untuk tidak mencampuri urusan wanita. Nai Te hanya meminta Xiao Fei berhati-hati karena Mei Ja bukan orang yang dipikirkan Xiao Fei. Xiao Fei semakin penasaran.
Saat di kantor Xiao Fei melihat Mei Ja di tampar oleh Vivian (pacar Gun Shi) ia baru saja putus dengan Guan Shi dan itu karena Mei Ja telah menggodanya, Xiao Fei pun menjadi penengah dan meminta Mei Ja menyanggahnya tapi Mei Ja malah berlari keluar. Di tengah kebingungan, geng sekretaris datang menghampirinya dan akhirnya membongkar semua kejahatan Mei Ja yang telah dilakukan pada Xiao Fei.
Xiao Fei pun bercerita pada Nai Te dan teman lainnya mereka tidak menyangka Mei Ja tega berbuat hal seperti itu pada sahabatnya sendiri. Nai Te melihat cincinya berwarna hitam itu pertanda Xiao Fei sangat terluka dan ingin menangis. Tapi Xiao Fei tidak percaya dengan yang di katakan oleh Fei Je karena baginya Mei Ja adalah sahabat terbaiknya dan tak akan mungkin menyakitinya. Nai Te menambahkan dari penglihatannya Mei Ja setiap berada dekat dengan Xiao Fei selalu tegang. Lagi-lagi Xiao Fei membantah bahwa itu tidak bisa membuktikan Mei Ja seorang yang jahat.
Tiba-tiba Zhong Shi datang dan memberikan saksi yang lain tentang Mei Ja. Saat Mei Ja di rumah sakit dan Xiao Fei mengenggam tangan Mei Ja, Zhong Shi merlihat gelang (Xiao Fei memberikan gelang perak kembaran sebagai tanda persahabatan) yang dipakai Mei Ja berubah warna menjadi hitam lain dengan gelang Xiao Fei. Gelang perak takkan bisa berubah warna jika tidak terkena bahan kimia. Ini terhubung dengan perubahan rasa anggur merah dulu dengan gelang Mei Ja. Zhong Shi meminta secara khusus kepada general manager dan bos restoran untuk memberikan video CCTV saat Mei Ja memberikan anggur ke dapur.
Ternyata Mei Ja diam-diam mengambil botol anggur merah dan putih lalu memasukkan ke dalam pemandian air panas yang memakai bahan kimia di tempat piknik mereka saat itu.
Xiao Fei langsung berlari menemui Mei Ja. Mei Ja sudah tahu maksud kedatangan Xiao Fei mencarinya maka ia mengungkapkan semuanya. Mei Ja lah yang menggoda Guan Shi dan menyuruhnya menolak Xiao Fei. Ia juga membenarkan semua hal buruk yang telah ia lakukan pada Xiao Fei. Xiao Fei tidak habis pikir dan ia pun bertanya pada Mei Ja bukankah mereka teman baik.
Mei Ja pun berkata bahwa ia sangat membenci Xiao Fei semenjak 4 tahun lalu saat Xiao Fei menemukan file yang telah ia lupakan di depan manager umum dan itu membuatnya tidak bisa masuk divisi sekretaris. Lalu Mei Ja pun melepas gelang pemberian Xiao Fei dan membuangnya. Xiao Fei lalu memungutnya lagi dan menatap Mei Ja. Mei Ja berkata jangan memohon padanya lagi untuk berteman, bukan permohonan yang di terima Mei Ja, melainkan sebuah tamparan di pipi. Setelah menampar pipi Mei Ja, Xiao Fei memutuskan persahabatan mereka tapi ia mengembalikan gelang itu sebagai kado untuknya.
Zhong Shi menunggu Xiao Fei dan juga Nai Te. Ia ingin menghibur Xiao Fei yang sedang sedih. Lalu Nai Te menatap mata Zhong Shi dan ia memberitahukan Xiao Fei bahwa Zhong Shi khawatir pada Xiao Fei. Xiao Fei langsung melingkarkan tangannya di pundak Zhong Shi lalu ia bertanya apakah Nai Te cemburu padanya. Nai Te menjawab bila Zhong Shi sahabat baik Xiao Fei maka Zhong Shi juga adalah sahabat baiknya. Mereka makan di sebuah restoran. Xiao Fei sangat senang berada di samping Nai Te dan mereka saling menyuapi mesra dan itu membuat Zhong Shi terpaku melihatnya.
Xiao Fei mengajak Nai Te ke butik pakaian dalam, ternyata selama ini Nai Te tidak pernah memakai celana dalam. Saat Nai Te masuk butik para penjaga toko terpesona melihat ketampanan Nai Te. Ternyata Nai Te salah paham ia bilang pada penjaga toko bahwa ia ingin membelikan pakaian dalam untuk pacar nya, tapi ia tidak tahu selera pacarnya. Salah satu penjaga toko berkata ia siap untuk mencobanya sebagai contoh.
Xiao Fei langsung menghampiri Nai Te yang sedang dikerubutin wanita dan membawanya pergi. Penjaga toko berkata mengapa prianya tampan sedangkan wanitanya jelek sekali mereka yakin bahwa pasangan ini tidak akan tahan lama. Xiao Fei mendengar hal itu dan menggengam tangan Nai Te di depan kedua wanita itu dan berkata bahwa Nai Te selamanya miliknya sampai langit terbelah tetap miliknya.
Saat dirumah Nai Te sangat senang mendengar pengakuan Xiao Fei di toko tadi, ia berniat mencium Xian Fei dan melakukan “itu”. Xiao Fei ketakutan dan ia mengepalkan tangannya bila Nai Te terus mendekat. Lalu Nai Te berkata mengapa Xiao Fei tidak ingin melakukan “itu” padahal cincinnya berwarna merah muda itu tandanya Xiao Fei ingin melakukannya walaupun sedikit.
Xiao Fei pun meninggalkan Nai Te dan ia pergi mandi. Saat di kamar mandi bel rumha berbunyi, Xiao Fei menyuruh Nai Te membukanya. Saat Nai Te buka pintu itu ternyata Zhong Shi, Zhong Shi melongo melihat Nai Te bertelanjang dada.
Saat keluar kamar mandi Xiao Fei lebih kaget dari yang ia duga, Nai Te hanya memakai hot pants dan Zhong Shi menatap dengan curiga. Xiao Fei pun berkata bahwa hubungannya dengan Nai Te tidak seperti yang Zhong Shi duga. Lalu Zhong Shi memberikan susu coklat yang khusus ia buat utuk Xia Fei, dan ia mengatakan selamat untuk Xiao Fei karena ia telah memutuskan tinggal bersama dengan Nai Te itu berarti “kini bandara telah mempunyai pesawatnya”. Xiao Fei terdiam dan bingung mengapa Zhong Shi aneh.
Saat pagi hari di kantor Xiao Fei mendengar bahwa Mei Ja minta pada ketua divisi untuk memindahkannya di kantor cabang, posisi apapun ia akan terima asal ia bisa pindah. Xiao Fei hanya memperhatikan Mei Ja, ia pun melihat gelang persahabatannya dengan Mei Ja dan berfikir apapun Mei Ja pergi memang karena dirinya.
Di saat hati Xiao Fei sedang kacau, datanglah Lee Wu Wu seperti biasanya entah muncul darimana. Ia berniat menagih uang bulanan seperti yang sudah disepakati mereka. Xiao Fei sedikit lupa dan berkata apakah ia harus membayar 50.000 dollar. Lee Wu Wu pun tertawa mendengar lelucon Xiao Fei. Dia langsung berkata bahwa Xiao Fei harus membayar 3 bulan pertama sebesar 300.000 dollar maka ia akan memiliki Nai Te seumur hidupnya. Dengan seketika Xiao Fei tumbang di depan Lee Wu Wu, selalu seperti itu bila ia terlalu kaget.
Xiao Fei memutuskan hanya makan siang dengan salad, ia benar-benar harus mengatur keuangan karena duitnya sudah terkuras untuk membayar pemeliharaan Nai Te. Nai Te melihat ada yang aneg dengan pacarnya itu, ia bertanya apakah Xiao Fei sedang demam. Xiao Fei berbohong ia bilang ia hanya tidak nafsu makan. Nai Te langsung menempelkan kelapa pada kepala Xiao Fei dengan raut wajah yang sedih, sama seperti Zhong Shi yang melihat mereka berdua hanya bisa termenung.
-Bersambung-
0 komentar:
Posting Komentar