Pages

Subscribe Twitter Facebook

Jumat, 30 November 2012

sinopsis endless love episode 14

Han Tai menemui Jun Xi, ia berkata bahwa ia tidak menyangka dapat menemui Jun Xi lagi, tapi ia merasa setiap kali ia merasa kesusahan pasti ia ingin bertemu Jun Xi. Jun Xi bertanya apakah ada yang terjadi pada En Xi ?? apakah En Xi mengalami kecelakaan ?? Han Tai tidak memberitahukan yang sebenarnya sedang dialami En Xi. Han Tai hanya berkata bila nanti Jun Xi dan Yu Mei pergi ke Amerika ia sangat berharap Jun Xi tidak perlu kembali kesini lagi selamanya. Jun Xi memandang sahabatnya itu dan berkata dengan wajah tertekan ia meminta pada Han Tai untuk menjaga En Xi selamanya.
En Xi menemui Jun Xi di rumahnya, Jun Xi pun memberikan the hangat untuk En Xi. Dengan segera En Xi menggenggam tangan Jun Xi dengan erat, Jun Xi menoleh kaget pada En Xi. En Xi bertanya apakah Jun Xi bisa tidak pergi ke Amerika dan bersamanya selama 6 bulan saja ?? Jun Xi pun duduk di samping En Xi dan bertanya sebenarnya apa yang ingin En Xi sampaikan. En Xi menangis, ia berkata apakah ia tidak boleh bersama Jun Xi 6 bulan saja ?? ia sangat menyukai Jun Xi mengapa harus ia yang mengalah.
Jun Xi tidak kuasa menahan air matanya, dengan berat hati Jun Xi berkata bahwa hanya ini yang ia bisa lakukan saat ini. En Xi terus menangis dan berkata mengapa Jun Xi tidak bisa melakukan ini hanya 6 bulan saja setelah itu ia bisa bersama Yu Mei selamanya. Jun Xi bertanya pada En Xi jika ia mau bersama En Xi maka ia akan bunuh diri saja apakah En Xi mau ia berbuat seperti itu ?? En Xi pun berkata bahwa Jun Xi tidak boleh melakukan hal itu.
Jun Xi memutuskan untuk menemui Han Tai dirumahnya, Han Tai bertanya ada apa Jun Xi mencarinya padahal tadi pagi mereka sudah bertemu. Jun Xi langsung bertanya apakah yang sebenarnya terjadi pada En Xi ?? ia tahu pasti Han Tai mengetahui sesuatu mengenai En Xi. Han Tai menjawab dengan nada ketus, apakah Jun Xi mempunyai hak untuk bertanya mengenai masalah En Xi, Han Tai juga berkata bahwa masalah En Xi adalah tanggung jawabnya maka Jun Xi tidak perlu peduli. Tiba-tiba telpon Han Tai berdering, ternyata telpon dari rumah sakit yang mengabari bahwa En Xi pingsan di jalan. Han Tai kaget dan menjauh dari Jun Xi, tapi Jun Xi sekilas mendengar Han Tai menyebut-nyebut kata pingsan ia pun langsung bertanya pada Han Tai siapakah yang pingsan ?? Han Tai langsung menjawab bahwa yang pingsan adalah temannya dan itu urusan pribadinya.
Han Tai segera pergi kerumah sakit, ia mendengar En Xi mengeluh pada dokter bahwa ia sangat sakit ia minta tolong karena ia sangat merasa ketakutan saat ini, Jun Xi mendengar semua ucapan En Xi dan ia tidak sanggup mendengar kesakitan En Xi lagi ia memutuskan keluar dari ruangan. Setelah selesai perawatan Han Tai membawa En Xi kerumahnya, ia terus setia mendampingi En Xi di sisinya saat En Xi tertidur pulas. Han Tai terus memandangi wajah En Xi dan terlihat memikirkan sesuatu.
Jun Xi sedang melamun sampai-sampai ia tidak mendengar Yu Mei memanggil namanya. Yu Mei berkata sebenarnya Jun Xi sedang memikirkan apa ?? Ju Xi pun berkata bagaimana jika Yu Mei memberikan waktu padanya lebih banyak lagi beberapa bulan saja sudah cukup, Jun Xi berjanji akan menyusul Yu Mei ke Amerika. Yu Mei langsung menangis dan marah sebenarnya Jun Xi menganggapnya siapa ?? mengapa Jun Xi tega selalu membuatnya sedih setiap hari ?? kalau Jun Xi mau pergi silahkan pergi dari sekarang. Jun Xi langsung memeluk agar Yu Mei tenang, saat di peluk Yu Mei pun menarik ucapannya dan meminta Jun Xi jangan pergi.
Pagi-pagi Han Tai membuatkan bubur untuk En Xi, ia memberitahukan pada En Xi bahwa ia sudah menemukan rumah sakit yang bagus untuk En Xi. Dokter rumah sakit berkata bahwa penyakit En Xi bisa di sembuhkan dalam beberapa bulan. En Xi tidak menjawab ia malah langsung ingin pulang, Han Tai pun mengancam jika En Xi tidak mau menyembuhkan penyakitnya maka ia akan memberitahukan penyakit En Xi ini pada Jun Xi. En Xi langsung memohon pada Han Tai agar tidak memberitahukan mengenai penyakitnya pada Jun Xi karena Jun Xi akan pergi ke Amerika, ia tidak mau membebani Jun Xi lagi.
Han Tai pun bilang bila rumah sakit dalam negeri tidak dapat mengobatinya maka ia akan membawa En Xi berobat ke luar negeri. Han Tai sangat memohon pada En Xi untuk melakukan ini karena baginya bila En Xi meninggal maka untuk apalagi ia hidup. En Xi lagi-lagi ingin meninggalkan Han Tai. Han Tai kali ini marah besar, ia berkata bahwa ia tahu En Xi mau menyerah dengan penyakitnya. Apakah En Xi tidak mau hidup ?? apakah ia mau meninggal hanya karena penyakit ini ?? En Xi menjawab dengan lemah bahwa ia tidak mau dan ia ingin hidup, ia minta maaf karena bila ia disamping Han Tai maka hanya bisa membuat Han Tai dalam kesusahan. Han Tai berkata bahwa En Xi tidak bersalah dan tak perlu meminta maaf padanya, yang perlu En Xi lakukan adalah ikut kerumah sakt bersamanya dan ia akan terus menemani En Xi.
En Xi mempersiapkan semua barang-barang yang dibutuhkan untuk perawatan di rumah sakit, tiba-tiba ia teringat cincin pemberian Jun Xi saat dulu. En Xi menggengam cincin itu dengan erat dan membawanya serta. En Xi membelikan banyak hadiah untuk ibunya, ibunya bingung mengapa En Xi mengeluarkan banyak uang untuk membelikannya barang yang tidak habis ia pakai seumur hidup. En Xi menjawab dengan senyuman bahwa ia hanya ingin memberika ibunya kenangan yang indah selagi ada waktu. En Xi berbohong pada ibunya, ia berkata bahwa ia akan pergi ke Seoul karena ia mendapatkan pekerjaan. En Xi memutuskan berbohong agar ibunya tidak tahu dan khawatir atas penyakitnya yang semakin parah.
En Xi datang menemui Xin Ai, Xin Ai menghampirinya dengan wajah sinis. En Xi berkata bahwa ia ingin pulang bersama Xin Ai hari ini. Xin Ai menjawab dengan nada tidak suka bahwa hari ini ia ada lembur. En Xi memberitahukan bahwa besok ia akan pergi ke Seoul maka dengan sangat ia meminta tolong pada Xin Ai untuk menjaga ibunya. Xin Ai tertawa geli, untuk apa ia menjaga ibu En Xi. En Xi berkata bahwa selain dirinya hanya Xin Ai yang bisa ia percayai untuk menjaga ibunya daripada kakaknya sendiri dan juga hari ini ia minta izin untuk menginap dirumah Xin Ai. Karena mungkin ia tidak akan bisa melihat ibu Xin Ai lagi. Xin Ai acuh pada perkataan En Xi, ia malah bertanya apakah En Xi sudah selesai bicara ?? lalu pergi meninggalkan En Xi.
Tanpa persetujuan Xin Ai, En Xi tetap menemui Ny. Yin dan tidur bersamanya. En Xi bertanya apakah Ny. Yin benci padanya ?? Ny. Yin menjawab bagaimana ia bisa benci pada En Xi, karena hanya dengan memikirkan En Xi saja ia sudah merasa lebih baik. En Xi menangis dan bilang jika dari awal ia tahu bahwa ia bukanlah anak Ny. Yin mungkin semuanya jauh lebih baik. Ny. Yin mengusap air mata En Xi sambil berkata, bahwa bersama En Xi lah ia bahagia. Saat dulu ia menerima Jun Xi dan En Xi pergi hatinya sangat terluka. Ny. Yin jadi ingat saat En Xi kecil dulu memberikan bunga untuknya, ia sangat bahagia memiliki seorang anak yang manis seperti En Xi.
Han Tai menjemput En Xi dirumahnya, kakak En Xi menghampiri Han Tai dan berterima kasih karena Han Tai telah memberikan pekerjaan padanya. Han Tai lalu mengeluarkan uang dan memberikannya pada kakak En Xi untuk memeriksakan darahnya ke rumah sakit. Kakak En Xi bingung untuk apa ia periksa darah karena ia tidak sakit, Han Tai pun sangat memohon agar kakak En Xi melakukannya. En Xi pamitan pada ibunya, wajah En Xi pucat pasi dan dibalut kesedihan yang luar biasa. En Xi berpamitan dan menggengam tangan ibunya sambil berkata bahwa ia akan segera pulang. Han Tai memandang sedih pada En Xi.
Supervisor, kakak kelas Jun Xi dan Yu Mei sedang makan bersama di halaman rumah Jun Xi. Supervisor bertanya dimanakah Jun Xi. Yu Mei pun memberitahukan bahwa mood Jun Xi beberapa hari ini tidak baik dan ia sering mabuk-mabukan. Tidak lama kemudian Jun Xi ikut bergabung, supervisor langsung memberitahukan mereka semua bahwa hari ini En Xi dan Han Tai akan pergi ke restoran di Seoul karena En Xi akan bekerja disana. Jun Xi kaget mendengarnya, selang beberaa saat En Xi dan Han Tai datang ke rumah Jun Xi dan bergabung.
Jun Xi memandang En Xi dengan tatapan penuh pertanyaan, ia langsung meminta En Xi untuk ikut dengannya karena ia ingin bicara pada En Xi. Yu Mei langsung mengejar Jun Xi yang berjalan lebih dulu, namun tangan Han Tai dengan cepat mencegah Yu Mei dan berkata pada En Xi agar segera mengikuti Jun Xi. Setelah Jun Xi dan En Xi pergi, Yu Mei bicara pada Han Tai.
Yu Mei bertanya apakah En Xi benar-benar akan pergi ?? Han Tai pun menjawab bahwa kini Yu Mei boleh tenang karena Jun Xi akan terus bersamanya. Yu Mei tersinggung dan bertanya apa maksud perkataan Han Tai ?? kenapa Han Tai menyalahkannya ?? Han Tai pun berkata karena En Xi akan ke Seoul dengan begitu Jun Xi akan bersama Yu Mei tapi bila Jun Xi tahu kebenarannya mungkin Jun Xi akan membunuhnya, Yu Mei bertanya sebenarnya apa yang Han Tai maksud. Han Tai hanya menggelengkan kepalanya tidak berkata apa-apa lagi.
En Xi dan Jun Xi bicara berdua, Jun Xi langsung bertanya apa alasan En Xi pergi ke Seoul. En Xi pun berkata bahwa ia ke Seoul memang bukan untuk bekerja, ia kesana di ajak oleh Han Tai dan ia pun berjanji untuk ikut bersamanya disana. Jun Xi kaget mendengarnya dan mempertegas ucapan En Xi, apakah maksudnya En Xi akan hidup bersama dengan Han Tai. En Xi pun mengiyakan, ia mengucapkan terima kasih pada Jun Xi karena saat itu telah menolaknya untuk bersamanya selama 6 bulan. En Xi berkata bahwa ia juga malu pada dirinya sendiri saat meminta Jun Xi untuk tidak pergi.
Kini ia sadar bahwa ia harus pergi dari sini dan membuka kehidupan baru, karena disini banyak hal yang membuatnya sakit hati. En Xi juga berharap Jun Xi tidak menyesal dengan keputusan apa yang telah ia ambil. En Xi pun segera mengucapkan selamat tinggal dan berkata Jun Xi selamanya akan ada di dalam hatinya, dengan segera Jun Xi menggenggam tangan En Xi dan berkata bahwa ia sungguh menyesal.
En Xi dan Han Tai kini sudah berada di rumah sakit, Han Tai berterima kasih banyak pada En Xi karena sudah mau pergi bersamanya. En Xi menjawab bahwa ialah yang seharusnya mengucapkan banyak terima kasih pada Han Tai yang telah menjadi penolongnya. Han Tai bertanya pada En Xi apakah ia takut menjalani pemeriksaan, En Xi menggelengkan kepalanya. En Xi balik bertanya apakah pemeriksaan itu akan terasa sakit, Han Tai tersenyum dan berkata bahwa sakitnya hanya sedikit. Han Tai lalu mememluk En Xi dan berkata kini En Xi tidak perlu takut karena ada ia yang akan menjaganya.
Han Tai bertanya apakah En Xi memiliki jimat pelindung, En Xi tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Tiba saatnya pemeriksaan, En Xi di temani oleh suster yang sedang memberikan pengarahan. En Xi sangat takut saat melihat dokter mengambil jarum suntik yang sangat besar. Saat pengambilan darah En Xi berteriak kesakitannya, namun ia bertahan demi mencapai kesembuhan. Ternyata En Xi memakai cincin pemberian Jun Xi sebagai jimat pelindungnya. Tapi setelah pemeriksaan entah mengapa En Xi melepas cincin itu dan menyimpannya.
Saat dirumah Jun Xi mendengarkan voice mail yang masuk ke telpon rumahnya, ternyata itu pesan dari Yu Mei yang berkata bahwa ia sedang di rumah sakit Seoul dan meminta Jun Xi untuk tidak mabuk-mabukan lagi karena nanti mereka akan makan bersama dengan keluarga Jun Xi. Jun Xi tidak mengikuti kata-kata Yu Mei ia malah mengambil bir dan menenggaknya hingga habis. Sesaat setelah pesan dari Yu Mei sudah selesai, ada pesan dari dokter Kim yang mengabari bahwa kini Yu Mei tidak perlu ke rumah sakit lagi karena tangannya sudah sembuh. Alangkah terkejutnya Jun Xi mendengar berita tersebut.


-Bersambung-

6 komentar:

Unknown mengatakan...

buat para pecinta endless love neh aq udah publish ...

Anonim mengatakan...

thank ya udah publish endless love....semangat.....song seuntai hoon muda keren banget y...kenapa dulu g tau y.....geleng2 kepala jadinya
----------*----------eka kalbar-------*------

Anonim mengatakan...

episode terakhir nya??

Anonim mengatakan...

Thanks..Jadi bisa ngikutin..karena ker a sampe malem jadi gak bisa nonton ..untung ada yg nulis sinopsisnya..thanks a lot ya

- Ryuki_

Anonim mengatakan...

ditunggu episode selanjutnya ya....

Anonim mengatakan...

ditunggu episode selanjutnya..

Posting Komentar

 
Powered by Blogger