Pages

Subscribe Twitter Facebook

Jumat, 22 Maret 2013

sinopsis bad love episode 3 part 1

Soo Wan melampiaskan kemarahan dan kegundahan hatinya dengan berlatih tinju. Fikirannya selalu tertuju pada In Jung dan semua kepahitan yang In Jung rasakan terlintas dalam benaknya yang membuat batinnya tersiksa, tiba-tiba dadanya sesak mengingat saat mertuanya menjebloskannya kedalam penjara atas perselingkuhan itu, saat itu mertuanya memberitahukan bahwa jika Soo Wan terus memiliki hubungan gelap dengan Na In Jung maka ia akan membuat hidup ibunya hancur, karena kini ibunya sedang bermasalah penipuan apartemen yang dia lakukan untuk berjudi. Karena tidak ingin membuat hidup Na In Jung selalu dalam kesusahan dan juga demi ibunya ia berjanji akan melupakan dan melepaskan Na In Jung. Karena baginya mencintai Na In Jung adalah sebuah dosa, dan dosa ini akan memberikan In Jung penderitaan yang semakin menyakitkan dan tidak akan pernah berakhir.
Tiba-tiba Jo Ran datang menghampiri Soo Wan dan langsung memaki-maki, ia tahu Soo Wan ke tempat ini untuk melampiaskan perasaannya. Bukannya menjawab, Soo Wan hanya berlalu tanpa sepatah kata apapun untuk Jo Ran. Dan itu membuat Jo Ran semakin kesal dan berteriak bahwa ia dan Soo Wan akan bersama-sama ke neraka.
Na In Jung pun sedang memikirkan kisah cintanya dengan Soo Wan. Betapa hatinya tersayat saat ingat kata-kata Soo Wan padanya saat pertemuan mereka yang terakhir. Saat itu dengan lantang Soo Wan meminta In Jung untuk mencampakkannya dan tidak mengingatnya lagi karena dia sendiri saja sudah mencampakkan In Jung dan akan segera melupakannya karena ia sudah tak mau bersama In Jung lagi.
Tiba-tiba ayah Na In Jung pun masuk ke kamarnya membawakan makanan, Na In Jung bertanya untuk apakah ayahnya membawa makanan sebanyak itu karena ia tidak mau makan saat ini. Ayahnya dengan lembut berkata bahwa makanan ini bukan untuk Na In Jung melainkan untuk anak yang ada di dalam perutnya. Na In Jung terenyuh dan menunduk, dalam diam airmatanya mengalir mengingat hidupnya yang telah hancur. Ayahnya berkata bahwa In Jung tidak boleh menangis lagi dan menundukkan wajahnya karena Na In Jung akan melahirkan anak yang berani dan membusungkan dadanya. Na In Jung menatap wajah tua ayahnya dan berkata bahwa ia akan membesarkan anak ini dengan sebaik-baiknya. Ayah pun menjawab, asal tidak ada kebencian lagi maka hati In Jung baru akan lega.
Di tempat berbeda Ayah mertua Soo Wan mengajaknya makan siang bersama, saat hidangan telah tersedia ayah berkata bahwa dalam dunia ini ada 2 tipe manusia yaitu orang berdosa tapi baik atau orang baik tapi berdosa, tipe yang manakah Soo Wan. Soo Wan tidak bisa menjawab ia hanya menunduk, ayah melihat kecanggungan menantunya ia pun berkata bahwa yang lalu biar saja berlalu, ia tahu Soo Wan melepaskan wanita itu demi ibunya. Ayah mertuanya pun berkata bahwa dulu saat bertemu dengan ibunya Yong Gi ia juga pernah melakukan kesalahan dan tak bisa melepaskannya. Maka dari itu menurutnya Soo Wan lah yang sangat mirip dengannya melebihi Yong Gi karena pelajaran yang tidak patut dipelajari pun Soo Wan tiru. Ayah meminta Soo Wan untuk melupakan wanita itu dan mengubur perasaannya dalam-dalam karena sudah saatnya ia akan menyerahkan perusahaannya pada Soo Wan.
Keesokan harinya Joo Ran pergi mencari-cari sebuah alamat, ternyata itu adalah alamat rumah baru keluarga In Jung. Joo Ran langsung bergegas masuk tanpa mengucap salam yang membuat ibu Na In Jung bingung dan bertanya-tanya siapa wanita ini. Bukannya menjawab Joo Ran langsung membentak ibu In Jung dan bertanya dimanakah ia menyembunyikan anaknya itu. Tanpa di duga In Jung pulang kerumahnya dan kaget melihat Joo Ran sudah ada di depan matanya. Mata Joo Ran langsung tertuju pada perut In Jung yang sudah terlihat besar. Joo Ran langsung histeris dan berteriak pada In Jung, ia bertanya siapakah ayah dari anak itu ?? Na In Jung dengan tegas menjawab bahwa ia tidak berhak menjawab apapun pertanyaan Joo Ran.
Emosi Joo Ran semakin meninggi, Joo Ran berkata apakah In Jung akan menjadikan anak yang ada di dalam kandungannya ini sebagai senjata agar Soo Wan kembali lagi ke pelukannya. Jika sampai Soo Wan tahu mengenai anak ini, maka nyawa In Jung dan anaknya lah yang akan menjadi taruhannya dan ia akan melihat In Jung dan anaknya sampai ia mati tidak akan melepaskan mereka berdua. Ibu Na In Jung kaget dan berkata pada Joo Ran bahwa Jo Ran tidak bisa berkata kasar seperti itu. Joo Ran semakin tidak terkendali, ia membalikkan kata-kata ibu In Jung. Joo Ran berkata apakah anaknya yang menggoda suami orang itu bukan perbuatan kotor. Emosi Na In Jung pun tersulut sambil menangis dan berteriak ia berkata bahwa sampai mati pun ia tidak akan mencari Soo Wan lagi dan meminta Joo Ran keluar sekarang juga dari rumahnya.
Saat Jo Ran sudah keluar dari rumah mereka, Na In Jung duduk lemas dan menangis sejadi-jadinya. Ibunya pun menangis dan memaki-maki Na In Jung. Ibu berkata mengapa semua ini terjadi dan apakah ini yang harus ia lihat setelah ia bersusah payah membesarkan Na In Jung. Saking emosi dan kekecewaan yang terlalu besar ibu In Jung tanpa sadar memukul-mukul Na In Jung. Tiba-tiba Na In Jung berteriak kesakitan memegang perutnya dan tergeletak lemah. Saat hendak masuk mobil Joo Ran ingat bahwa tasnya tertinggal di dalam rumah, ia pun segera masuk dan betapa kagetnya melihat In Jung sudah tergeletak pingsan di lantai.
Saat kembali ke rumah Joo Ran langsung menemui Soo Wan dan melampiaskan seluruh kekesalannya pada suaminya. Tanpa basa-basi Joo Ran langsung berkata bahwa suaminya adalah orang yang jahat dan licik. Soo Wan dengan enteng menjawab bahwa kata-kata Joo Ran memang benar, ia adalah orang seperti itu. Joo Ran kesal ia langsung menyiram wajah suaminya dengan segelas bir yang sedang Soo Wan minum. Di wajah Soo Wan terlintas kemarahan yang luar biasa, dan dengan lantang ia berkata pada istrinya bahwa ini adalah terakhir kalinya ia bersabar dengan sikap Joo Ran. Saat Soo Wan ingin keluar, Joo Ran menarik tangannya dan berkata bahwa mereka harus segera memiliki anak. Soo Wan terkejut dengan kata-kata Joo Ran yang menurutnya sangat terburu-buru.
Ayah dan ibu In jung langsung mambawa In Jung kerumah sakit, saat In Jung tersadar ia kaget dan tak percaya saat memegang perutnya. Ayah tertunduk sedih memberitahukan bahwa anak yang di kandung In Jung sudah tidak ada. Hancur sudah harapan yang tadinya menguatkan In Jung untuk bertahan hidup demi anak ini, tapi kenyataan berkata lain. Saat ibu dan ayahnya tidak ada di rumah sakit In Jung merapihkan segala keperluannya dan menelpon ibunya. In Jung memberitahukan ibunya bahwa ia tidak kuat lagi dengan semua ini dan akan pergi meninggalkan rumah sakit. Ibu In Jung kaget dan mencegah anaknya melalui telpon dengan alasan In Jung masih terlalu lemah tuk keluar rumah sakit, karena tidak berhasil membujuk In Jung telponnya pun diberikan pada ayah tapi tanpa di duga mobil yang dikendarai ayah tak terkendali dan tabrakan. In Jung tersentak mendengar dentuman yang kencang dari telepon ia pun memanggil-manggil ibunya namun tidak ada sahutan.
Ayah dan ibu In Jung kritis, dokter menyarankan agar mereka berdua segera di operasi. Namun sebelum operasi In Jung harus menyiapkan dana yang besar untuk melakukan operasi itu. Betapa hancur lebur tidak karuan fikiran In Jung baru saja kehilangan anak yang ia kandung, kini ia harus memikirkan bagaimana caranya mencari uang sebanyak itu untuk menyelatkan kedua orang tuanya. Di tengah kegundahan hatinya In Jung keluar mencari solusi, namun otaknya sudah buntu tak dapat berfikir jernih. Di depannya ia melihat sebuah truk berkecepatan tinggi, dan dengan segera Na In Jung berdiri menghadang truk itu.

-bersambung-

3 komentar:

anna mengatakan...

Sinopsisnya dilanjutin donk kaka,penasaran ama endingnya.. Makasi sebelumnya..

Zulfa M. mengatakan...

Drama ini lead male-nya sapa ya?

Tu sirambut gimbal, nyebelin amat.

neve mengatakan...

Di lanjut lagi donkk...penasaran ma endingnya coz dulu pernah liat pilmnya, tp pas seri terakhir disc nya rusak... di tunggu yaaa..
Trims

Posting Komentar

 
Powered by Blogger